Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sejumlah janji terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Salah satunya, Jokowi menegaskan pembangunan tersebut tak akan merusak hutan yang ada di sana. Jokowi mengatakan dirinya telah meminta area hijau di IKN baru diperbanyak daripada kawasan kota.
"Jangan sampai ada sebuah anggapan bahwa kita ke sana untuk merusak hutan. Yang kita pakai ini 256 ribu hektare, nantinya kurang lebih 50 ribu hektare itu yang dipakai. Sisanya yang 200 ribu (hektare) adalah memang akan dibiarkan sebagai hutan hijau," ujar Jokowi dalam acara Peresmian Kantor DPP NasDem di Menteng Jakarta Pusat, Selasa 22 Februari 2022.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Jokowi menyebut, Ibu Kota Baru nantinya akan mengusung konsep smart city forest atau kota hutan pintar sehingga akan cocok dengan masyarakat yang senang berjalan kaki dan bersepeda.
"Jadi yang pertama itu, yang senang jalan kaki itu, silahkan pindah ke ibu kota negara baru. Yang senang bersepeda juga, yang ingin sehat itu juga pindahlah ke ibu kota baru," kata Jokowi.
Berikut sederet janji Presiden Jokowi terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) dihimpun Liputan6.com:
1. Tegaskan Kepala Otorita IKN dari Non Partai, Kemungkinan Dilantik Pekan Depan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan bahwa Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara akan dilantik secepatnya, kemungkinan pekan depan.
"Secepatnya, secepatnya. Ya mungkin ini minggu-minggu depan, sudah kita lantik," ujar Jokowi dalam acara Peresmian Kantor DPP NasDem di Menteng Jakarta Pusat, Selasa 22 Februari 2022.
Dia menuturkan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara akan berasal dari non partai politik. Jokowi mengaku masih mempersiapkan nama calon yang akan memimpin Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
"Nonpartai. Ya dalam proses persiapan nama-nama dulu," ucap Jokowi.
Advertisement
2. Pastikan Pembangunan Tak Rusak Hutan
Kemudian, Jokowi menegaskan pembangunan IKN di Kaltim tak akan merusak hutan yang ada disana. Jokowi mengatakan dirinya telah meminta area hijau di IKN baru diperbanyak daripada kawasan kota.
"Jangan sampai ada sebuah anggapan bahwa kita ke sana untuk merusak hutan. Yang kita pakai ini 256 ribu hektare, nantinya kurang lebih 50 ribu hektare itu yang dipakai. Sisanya yang 200 ribu (hektare) adalah memang akan dibiarkan sebagai hutan hijau," terang dia.
Menurut dia, pemerintah justru berencana untuk merehabilitasi dan memperbaiki kawasan hutan yang sudah rusak. Jokowi menyampaikan pemerintah sudah membangun nursery atau tempat persemaian dan pembibitan pohon.
Jokowi mengatakan nursery ini mampu memproduksi sekitar 20 juta bibit atau benih per tahun. Bahkan, pembangunan nursery di kawasan IKN Nusantara saat ini sudah hampir rampung.
"Artinya, apa yang kita kedepankan memang sebuah kota yang sangat ramah lingkungan," ucap Jokowi.
3. Pembangunan Diawali dengan Revitalisasi dan Reboisasi Hutan Lalu Pusat Pemerintahan
Jokowi pun menyebut pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan dimulai dengan membangun pusat pemerintahan. Namun, pembangunan IKN di Kalimantan Timur akan diawali dengan merevitalisasi dan mereboisasi hutan terlebih dahulu.
"Rencana pembangunan IKN Nusantara akan dimulai pada tahap pertama di kawasan inti pusat pemerintahan dan diawali dengan merevitalisasi dan mereboisasi hutan terlebih dahulu," kata dia.
Setelah itu, kata dia, barulah pemerintah membangun infrastruktur dasar, wilayah hijau dan biru kota. Kemudian, membangun kompleks pemerintahan, perkantoran beserta sarana dan prasarananya.
Advertisement
4. Sebut Ibu Kota Negara Baru Jadi Transformasi Budaya Indonesia Lebih Modern
Kemudian Jokowi menegaskan, pemindahan ibu kota negara bukan hanya sekadar memindahkan aparatur sipil negara dan membangun gedung-gedung pemerintahan saja. Dia menyampaikan, pembangunan IKN akan menunjukan kebesaran bangsa Indonesia.
Tak hanya itu, mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, pembangunan IKN Nusantara akan mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial ekonomi, lingkungan, dan mewujudkan kota hutan yang memiliki standar internasional.
"Saya yakin IKN Nusantara akan menjadi representasi bangsa yang unggul sehingga menjadi contoh bagi perkembangan kota-kota lain di Indonsia dan menunjukkan warga di dunia bagaimana indonesia menjalankan rencana baru dalam mewujudkan cita-cita masa depan," ujar Jokowi.
5. Berkomitmen Penanggulangan Iklim
Lalu Jokowi menyebut, IKN Nusantara jadi wujud Indonesia dalam merespons komitmen penanggulangan perubahan iklim. Ini akan terlihat melalui pencapaian dan pengelolaan berbagai indikator menuju Net Zero Carbon atau 100 persen Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2060 mendatang.
"Transformasi masyarakat dapat dimulai dengan pengembangan kota, inilah yang akan kita wujudkan nanti di Ibu kota negara bersama, lingkungan alami dan lingkungan binaan berperan penting dalam mentransformasi budaya manusia Indonesia yang baru dan relevan dengan perkembangan masa kini dan siap untuk masa depan," terang ini.
Upaya ini, kata Jokowi, akan dilakukan melalui transformasi dalam merawat alam dan lingkungan yang sesedikit mungkin berdampak pada lingkungan. Caranya dengan menggunakan material alami dan berbasis pada EBT.
"Transformasi dalam berbangsa dan bernegara memperkenalkan kembali pada poros peradaban nusantara kepada kekayaan alam dan keberagaman alam dan budaya indonesia, transformasi dalam bermukim, harmonis dengan alam, dilengkapi dengan hunian yang alami dan humanis dan berbasis semangat gotong royong serta kebersamaan," tuturnya.
"Transformasi dalam bekerja yang cerdas kreatif saling terkoneksi integrasi dan menjalin kolaboratif menciptakan budaya kerja yang produktif melayani dan dekat masyarakat," imbuh Jokowi.
Advertisement
6. Ibu Kota Negara Jadi Kota Inklusif
Jokowi menginginkan IKN Nusantara akan menerapkan transformasi dalam bergerak atau mobilitas transportasi dan prasarana hijau yang efisien hemat energi dan rendah karbon.
Kemudian, lanjut dia, menjadi kota yang berbasis pejalan kaki dan transportasi massal dan siap beradaptasi dengan transportasi masa depan.
Ia menyebut, IKN Nusantara akan menjadi Kota 10 menit yang minim transportasi pribadi dengan 80 persen transportasi publik, 70 persen area hijau, hingga kota yang mampu terjadinya pengurangan temperatur 2 derajat.
"Saya juga meyakini IKN Nusantara akan menjadi kota yang inklusif yang terbuka, kota untuk semua, kota yang akan sangat ramah bagi semua lapisan masyarakat untuk hidup berdampingan, rukun bersama-sama dan memiliki peluang yang sama untuk ikut serta membangun dan mengembangkan IKN Nusantara ini," ucap Jokowi.
7. Gunakan Teknologi Modern dan Usung Konsep Smart City
Jokowi mengatakan, IKN akan cocok dengan masyarakat yang senang berjalan kaki dan bersepeda. Sebab, Ibu Kota Baru nantinya akan mengusung konsep smart city forest atau kota hutan pintar.
Jokowi mengatakan pembangunan IKN bernama Nusantara akan memprioritaskan pejalan kaki. Trasportasi yang akan digunakan mayoritas adalah sepeda dan transportasi umum.
"Jadi yang pertama itu, yang senang jalan kaki itu, silahkan pindah ke ibu kota negara baru. Yang senang bersepeda juga, yang ingin sehat itu juga pindahlah ke ibukota baru. Kalau yang senang naik mobil, apalagi mobilnya pakai BBM fosil jangan pindah ke ibu kota baru," ucap dia.
Dia menyampaikan 70 persen area Ibu Kota Negara nantiya adalah kawasan hijau. Selain itu, 80 persen transportasi untuk mobilitas penduduk akan didukung transportasi publik.
Kemudian, kata Jokowi, IKN Nusantara akan dibangun dengan energi hijau yang ramah lingkungan. Adapun energi utama yang digunakan nantinya adalah hydropower dari Sungai Kayan di Kalimantan Utara.
"Sehingga di ibu kota baru dari satu titik ke titik yang lain itu diperkirakan oleh city plannernya memakan waktu 10 menit. Jadi ini ten minute city. Dari sini ke sini, dari sini ke sini, semuanya 10 menit," ucap dia.
Dia memastikan IKN baru akan dikelola dengan teknologi modern, baik sistem pengairan, kelistrikan, infrastruktur komunikasi, maupun pelayanan publik. Tak hanya itu, Jokowi juga telah meminta area hijau di IKN diperbanyak.
"256 ribu hektare nantinya kurang lebih 50.000 hektare itu yang dipake. Sisanya, yang 200 ribu (hektare) adalah memang akan dibiarkan sebagai hutan hijau," ujar Jokowi.
Advertisement
8. Pembangunan Merupakan Sumbangan Masyarakat Dunia
Jokowi menyadari ada banyak aspirasi dan harapan yang tinggi terhadap IKN nusantara. Untuk itu, pembangunan IKN akan melibatkan pemikiran dan solusi terbaik dari anak-anak bangsa maupun sumbangan dari masyarakat dunia.
"Ini kita jadikan sebagai pekerjaan besar bersama yang membutuhkan kontribusi, peranan dan kerja sama bagi kita semua juga dibutuhkan pendekatan non-business as usual, kinerja tim terbaik, perencana dan perancang kota, arsitek, insiyur, ahli lingkungan, sosial, ekonomi, budayawan, seniman dan pakar-pakar lainnya yang bisa bekerja secara terintegrasi, multidisipliner," tutur dia.
"Dan melibatkan pemikiran dan solusi terbaik, baik oleh anak-anak bangsa maupun sumbangan dari masyarakat dunia," jelas Jokowi.
Pertimbangan Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Negara yang Baru
Advertisement