Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyatakan jika Indonesia resmi menjadi negara kelas menengah mulai hari ini.
"Bangsa Indonesia sedang dipaksa bergegas, karena kita pada hari ini sudah resmi jadi negara kelas menengah dunia," kata Mendag Lutfi dalam sesi bincang virtual, Rabu (23/2/2022).
Meski demikian, dia tidak ingin lengah dengan status baru Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah (middle income country) tersebut.
Menurutnya, Indonesia harus segera bergegas meningkatkan produk domestik bruto (PDB), agar tidak terperangkap dalam jebakan negara kelas menengah. Itu bisa diwujudkan lewat dua cara.
"Middle income trap hanya bisa diselesaikan lewat dua cara, yaitu investasi di dalam infrastruktur. Kedua, transfer teknologi," ujar dia.
Di samping itu, untuk menjadikan Indonesia keluar dari kelas menengah ini, pemerintah wajib meningkatkan PDB per kapita sebelum bonus demografi berakhir. "Kalau menurut hitungan, itu berakhir antara 2038-2040," terang dia.
Jebakan Kelas Menengah
Ilustrasi Peta Indonesia (Image by Gordon Johnson from Pixabay)
Lutfi pun mencermati studi Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang menyatakan tidak ada satu negara pun di dunia yang bisa keluar dari middle income trap, jika populasi orang tuanya lebih banyak daripada yang muda.
"Oleh sebab itu, kita bangsa yang sedang bergegas. Kita lihat bapak Jokowi luar biasa bangun infrastruktur. Dan yang sekarang musti kita ikuti adalah transfer teknologi," tegas Mendag Lutfi.
"Karena hanya dengan transfer teknologi kita dapat menaikan secara eksponensial daripada trajectory pertumbuhan dan pendapatan per kapita Indonesia," pungkas dia.
Advertisement