Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat dan sekutunya akan bersatu dan bersikap tegas terhadap "serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan yang dilakukan pasukan militer Rusia" di Ukraina, kata Presiden AS Joe Biden setelah ledakan terdengar di ibukota Ukraina, Kyiv.
"Presiden Vladimir Putin telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," kata Biden dalam sebuah pernyataan, demikian dikutip dari laman CNA, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
"Rusia sendiri bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan serangan ini. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia."
Biden mengatakan, dia akan mengumumkan konsekuensi lebih lanjut yang akan dikenakan pada Rusia oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Putin mengumumkan "operasi militer" di Ukraina pada Kamis dan meminta tentara di sana untuk meletakkan senjata mereka, menentang kemarahan Barat dan seruan global untuk tidak melancarkan perang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ledakan
Putin membuat pernyataan mengejutkan di televisi untuk menyatakan niatnya.
"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin di Moskow, dan dia bersumpah akan membalas siapa pun yang ikut campur.
Dia juga meminta militer Ukraina untuk meletakkan senjatanya.
Seorang reporter AFP di Kyiv, ibukota Ukraina, mendengar ledakan dalam waktu sekitar 30 menit setelah pengumuman Putin. Ledakan juga terdengar di kota timur Mariupol dan pelabuhan Laut Hitam Odessa, menurut wartawan AFP.
Advertisement