Liputan6.com, Jakarta Beberapa negara telah melonggarkan aturan terkait protokol kesehatan untuk mencegah infeksi COVID-19. Swiss dan Denmark, misalnya tidak lagi mewajibkan penggunaan masker.
Namun di Indonesia sendiri, aturan tersebut masih terus digaungkan. Pemerintah makin intens sejak kenaikan kasus kembali akibat varian Omicron terjadi dua bulan terakhir.
Advertisement
Wakil Menteri Kesehatan RI, dr Dante S Harbuwono, mengungkapkan bahwa cara tersebut sebenarnya menjadi salah satu yang paling efektif untuk menghindari seseorang terinfeksi COVID-19.
"Sesaknya menggunakan masker, enggak enaknya menggunakan masker itu masih lebih ringan daripada sesaknya kalau dia sudah terinfeksi COVID-19 dan masuk pada kelainan paru yang berat," ujar Dante dalam keterangan langsung bersama Radio Kesehatan ditulis Kamis (24/2/2022).
"Jadi mau pilih mana? Mau pilih sesak karena sakit, atau sedikit terhambat karena menggunakan masker? Tentu kita dorong untuk menggunakan masker," tambahnya.
Menurut Dante, penggunaan masker masih menjadi perlindungan paling maksimal untuk mencegah Anda terinfeksi COVID-19.
Mengingat penularan dapat terjadi melalui beberapa cara seperti melalui droplet atau aerosol yang keluar saat Anda batuk, bersin, dan berbicara.
Terlebih, sebagian masyarakat yang terinfeksi COVID-19 juga tidak bergejala. Namun masih tetap memiliki potensi untuk menularkan.
"Ada sebagian dari masyarakat yang tanpa gejala, tetapi mempunyai potensi untuk menularkan. Sehingga itu penerapan penggunaan masker masih sangat diperlukan," kata Dante.
Ingatkan soal klaster keluarga
Dalam kesempatan yang sama, Dante pun mengingatkan soal potensi penularan pada klaster keluarga, yang masih begitu memungkinkan untuk terjadi.
"Bukan berarti orang yang kita kenal baik, keluarga yang kita kenal baik, tidak mempunyai gejala. Dia belum tentu tidak menularkan,"
"Justru itu yang sering kita temukan adanya klaster keluarga, dari orang-orang yang kita tidak kenal dan tidak tahu kapan tertularnya," ujar Dante.
Sehingga ia mengungkapkan bahwa penggunaan masker hingga saat ini masih menjadi mandatory yang diperlukan terutama di Indonesia.
"Ada beberapa negara memang yang sudah membuka masker. Tetapi dari studi epidemiologis, pola penyebaran, karakter penyakit yang ada saat ini penggunaan masker masih merupakan pilihan yang tidak bisa ditawar oleh masyarakat," kata Dante.
Advertisement