Susul GoTo, RANS Entertainment Bakal IPO?

Founding Partner AC Venture, Pandu Patria Sjahrir memaparkan, terdapat perusahaan RANS Entertainment yang disebut siap IPO.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Feb 2022, 19:25 WIB
Founding Partner AC Venture, Pandu Patria Sjahrir.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan rintisan (startup) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini sudah ada startup unicorn Bukalapak.com (BUKA) yang mencatatkan sahamnya di BEI tahun lalu.

Kabarnya, Goto, entitas hasil penggabungan Gojek dan Tokopedia juga akan menyusul tahun ini. Selain itu, Founding Partner AC Venture, Pandu Patria Sjahrir memaparkan, terdapat perusahaan RANS Entertainment yang disebut siap IPO.

"Peluang IPO potensial berikutnya Goto, Sicepat, RANS, Tiket.com, dan lainnya," papar Pandu yang sekaligus Komisaris BEI dalam BRIGHTS Forum 2022 BRI Danareksa Sekuritas, Kamis (24/2/2022).

Saat ini terdapat 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Empat perusahaan perusahaan di antaranya berasal dari sektor technology.

Sebelumnya pertanyaan mengenai IPO Rans Entertainment juga pernah mencuat saat perusahaan milik pasangan artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina itu mengumumkan kerja sama dengan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), entitas yang bernaung di bawah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Saat itu, Raffi Ahmad tak membantah. Namun, alih-alih mengiyakan, Raffi mengatakan masih akan fokus untuk mengembangkan sejumlah lini bisnis yang ada di RANS Entertainment.

"Kalau RANS, kita ada media, entertainment, lifestyle, sport, fashion, FMCG, kita cukup ayak pelan-pelan ada FnB juga kita jajaki itu. Jadi kalau untuk ke depannya kita fokus dulu ke situ sambil berkembangnya,” kata Raffi.

"Yang penting kita happy dulu,” celetuknya menambahkan.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


23 Perusahaan Jalani Proses IPO

Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penggalangan dana di pasar modal melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) mencapai lebih dari Rp 2 triliun. Penggalangan dana itu berasal dari 7 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya sepanjang 2022.

"Sampai dengan 17 Februari 2022 telah tercatat 7 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 2,10 triliun," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, ditulis Minggu, 20 Februari 2022.

Hingga saat ini, terdapat 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham di BEI. Nyoman membeberkan, terdapat 4 perusahaan dari sektor teknologi dalam pipeline tersebut.

"Kami menyambut baik segala jenis dan size perusahaan untuk dapat memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pendanaan, termasuk dalam hal ini perusahaan dari sector technology,” imbuhnya.

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, jumlah perusahaan dalam pipeline Bursa itu didominasi perusahaan skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar sebanyak 10 perusahaan.

Disusul perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar sebanyak 9 perusahaan, serta 4 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Adapun rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 3 Perusahaan dari sektor Industrials

• 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic

• 2 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals

• 5 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals

• 4 Perusahaan dari sektor Technology

• 1 Perusahaan dari sektor Healthcare • 2 Perusahaan dari sektor Energy

• 4 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate. • 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya