9 Nama Capres 2024 Pilihan PSI: Mulai Andika Perkasa hingga Najwa Shihab

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengeluarkan sembilan nama calon presiden atau capres 2024 yang dirasa layak menggantikan Presiden Jokowi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Feb 2022, 15:27 WIB
Vokalis grup band Nidji, Giring Ganesha saat jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (6/9). Giring Nidji mendeklarasikan diri untuk maju sebagai calon legislatif pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 melalui PSI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menarik mundur semangatnya sebagai calon presiden atau Capres 2024.

"Saya merasa bahwa tahun 2024 belumlah waktu bagi saya untuk maju sebagai calon presiden Republik Indonesia," kata Giring Ganesha saat jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (24/2/2022).

Giring beralasan, mundurnya dia dari bursa capres 2024 karena temuan partainya di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat masih menginginkan Jokowi sebagai presiden Indonesia.

"Pak Jokowi adalah sosok yang mendapatkan tempat di hati rakyat Indonesia. Banyak sekali rakyat yang ternyata masih menghendaki Pak Jokowi memimpin Indonesia. Ini sesuai temuan saat saya keliling Indonesia, bertemu rakyat dan tokoh di berbagai provinsi dan kabupaten/kota," jelas Giring.

Giring sempat menyatakan percaya diri maju di Pilpres 2024 sebagai kandidat capres pada Agustus 2020. Dia menolak saat disebut tak punya modal maju sebagai calon presiden. Bahkan pengalamannya sebagai pemimpin band turut dicantumkan sebagai pengalaman untuk nyapres kala itu.

Namun demikian, Giring menegaskan Jokowi tidak bisa terus berkuasa karena terbentur konstitusi yaitu masa jabatan presiden dua periode. Karenanya PSI menawarkan alternatifnya.

Salah satunya, dengan mengeluarkan sembilan nama capres yang dirasa PSI layak menggantikan Presiden Joko Widodo.


Siapa Saja Mereka?

PSI menyambangi Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan (Liputan6.com/ Hanz Jimenez Salim)

Giring menjelaskan, sembilan nama itu diperoleh PSI usai mendengarkan suara masyarakat yang ditemui saat berkeliling Indonesia. Kendati demikian, dari sembilan daftar nama itu terdapat tiga nama yang absen, seperti Puan Maharani, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Padahal, ketiga sering muncul di sejumlah lembaga survei nasional.

"Sejak awal Februari lalu, DPP PSI meminta seluruh pengurus untuk turun ke bawah, mendengarkan suara rakyat. Menemui para tokoh muda, guru, akademisi, dunia usaha, tokoh agama, tokoh adat dan orang-orang yang kami anggap mewakili suara hati nurani rakyat," lanjut Giring.

Giring memastikan sembilan nama itu akan mendapat jajak pendapat terbuka di situs resmi PSI yang bertema "Rembuk Rakyat Online". Tujuannya, agar rakyat tahu rekam jejak mereka sehingga dapat disebut layak sebagai penerus Jokowi.

"REMBUK RAKYAT ONLINE merupakan ikhtiar "unboxing" calon pemimpin Indonesia. Jangan biarkan rakyat membeli kucing dalam karung" sekaligus mencegah pemimpin buruk memimpin Indonesia," tandas Giring.


Emil Dardak dan Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir mengecek kesiapan klinik Kimia Farma dalam pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan atau booster homolog vaksin Sinopharm di Bendungan Hilir dan Radio Dalam, Jakarta, pada Rabu pagi (23/2/2022). Dok BUMN

Berikut kesembilan nama tersebut beserta rekam jejaknya, seperti dikutip dari situs resmi PSI.

1. Emil Elestianto Dardak

Emil Elestianto Dardak adalah Wakil Gubernur Jawa Timur yang menjabat sejak 2019. Ia lahir di Jakarta, 20 Mei 1984. Lalu menyelesaikan gelar doktor di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, pada usia 22 tahun.

Pernah berkarier di World Bank Officer di Jakarta, Media Analysis Consultant di Ogilvy, dan Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).

Pada 2015, ia menang dalam Pilkada Kabupaten Trenggalek dan menjadi Bupati. Saat menjabat Bupati Trenggalek, Emil meraih penghargaan dari BPK RI dalam hal pengelolaan anggaran dan aset pemkab.

Di bawah kepemimpinannya, Trenggalek juga kembali meraih penghargaan Piala Adipura pada 2017. Selain itu, sebagai bupati, Emil masuk dalam daftar deretan kepala daerah terbaik dunia dan menjadi mitra Bloomberg Harvard City Leadership Initiative pada 2018.

2. Erick Thohir

Lahir pada 30 Mei 1970, Erick Thohir meraih Bachelor or Arts dari Glandale University pada 1991 dan meraih Master of Business Administration dari National University of California pada 1993. Usai menyelesaikan S2, Erick mendirikan perusahaan media, Mahaka Group, bersama sejumlah rekannya.

Ia juga pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) periode 2006–2010 dan Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama dua periode yakni 2006–2010 dan 2010–2014.

Erick ditunjuk sebagai Menteri BUMN sejak 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju. Sebelum menjabat Menteri BUMN, ia pernah menjadi Direktur ANTV (2014), Komisaris Utama Mahaka Media, Ketua Badan Pengelola Asian Games atau INASGOC (2018), dan Ketua Tim Pemenangan Jokowi & Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Selama menjadi Menteri BUMN, ada sejumlah prestasi yang dibukukan Erick. Di antaranya restrukturisasi Pertamina dengan membentuk subholding. Erick berhasil mendorong profit BUMN dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 90 triliun pada 2021.

 


Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil

Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo saat ngopi bareng (Dok. Instagram/@ridwankamil/https://www.instagram.com/p/BpzBgOTnmVz/Komarudin)

3. Ganjar Pranowo

Sempat menjadi pengacara dan konsultan, Ganjar Pranowo terjun ke dunia politik dengan bergabung ke PDI Perjuangan. Ia terpilih sebagai anggota DPR (2009-2014) dan terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah sejak 2013.

Kelahiran Karang Anyar, Jawa Tengah, 28 Oktober 1968 ini, menghabiskan masa sekolah di Jawa Tengah, yaitu di SD dan SMP Kutoarjo. Setelah lulus SMP, Ganjar melanjutkan ke SMA BOPKRI, Yogyakarta. Lulus SMA, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Di bawah kepemimpinannya, Jawa Tengah meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya tahun 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk keempat kali secara berturut-turut. Juga penghargaan SAKIP Award 2019 atas keberhasilan Pemprov Jateng menerapkan sistem e-planning dan e-budgeting.

Selanjutnya, Pemprov Jawa Tengah juga memperoleh penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik nasional 2017. Sebelumnya, provinsi itu juga memperoleh penghargaan TPID pada 2015 dan 2016.

4. Mochamad Ridwan Kamil

Pria yang akrab disapa Emil ini lahir di Bandung, 4 Oktober 1971. Ia adalah Gubernur Jawa Barat sejak 2018.

Sebelumnya, ia adalah Wali Kota Bandung 2013-2018. Sebelum memangku jabatan wali kota, Ridwan Kamil adalah seorang arsitek dan dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung. Selain menangani kesejahteraan warga kota, sebagai walikota Bandung, Ridwan Kamil berusaha mengelola sampah Bandung.

Dia memberdayakan warga kota dengan memberi bantuan alat pengolah sampah. Dia juga mengkampanyekan bersepeda di hari Jumat. Ridwan Kamil berusaha menjadikan Kota Bandung sebagai Smart City.

Sebagai gubernur, Emil membuat Pemprov Jabar meraih penghargaan penyerap investasi tertinggi dan peringkat kedua layanan investasi terbaik di Indonesia tahun 2021.

Jabar juga mendapatkan BI Award sebagai provinsi terbaik dalam perluasan layanan sistem pembayaran digital melalui QRIS. Kemudian, Emil itu dinobatkan sebagai Best Governor for Healthcare and Action Against Pandemi dan Best Governor for E-Government and Digital Innovation dalam People of The Year 2021.


Mahfud Md dan Andika Perkasa

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengikuti rapat kerja dengan Komisi I di DPR RI di Jakarta, Senin (24/1/2022). Agenda rapat ini antara lain Pencapaian target program MEF TNI Tahun 2021, Skenario TNI terhadap dinamika keamanan di Laut Cina Selatan dan Indo Pasifik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

5. Mohammad Mahfud Md

Moh Mahfud Md menjadi staf pengajar dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sejak 1984. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI (2000-2001), Menteri Kehakiman dan HAM (2001).

Dia juga sempat menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) (2002-2005), Rektor Universitas Islam Kadiri (2003-2006), Anggota DPR-RI, (2004-2008), Anggota Tim Konsultan Ahli Pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum-HAM Republik Indonesia.

Pria kelahiran Sampang, Madura pada 13 Mei 1957, ini pernah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (2008 – 2011) dan Hakim Konstitusi (2008 – 2013). Ia ditunjuk sebagai Menko Polhukam sejak 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

6. Muhammad Andika Perkasa

Muhammad Andika Perkasa dilantik menjadi Panglima TNI pada 17 November 2021. Di awal karier, ia banyak menghabiskan waktu untuk studi di luar negeri.

Andika menjalani pendidikan di Norwich University. Dia juga melanjutkan studi di National War College (NWC), yang merupakan bagian dari National Defense University, Washington, DC pada 2003. Pada 2005, Andika menimba ilmu di George Washington University. Dia juga adalah lulusan terbaik Seskoad angkatan 1999/2000.

Karier TNI-nya bermula sejak lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1987, yakni berada di Grup 2/Para Komando Kopassus. Dia juga sempat bertugas di satuan elite penanggulangan teror, Sat 81 Gultor Kopassus.

Sempat menjalani sejumlah penugasan lain, pada Oktober 2014, Presiden Joko Widodo menugaskan Andika sebagai Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) sampai Mei 2016. Pria kelahiran 21 Desember 1964 akhirnya mendapat bintang empat saat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di pada November 2018.


Tito Karnavian dan Najwa Shihab

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (Foto: Dokumentasi Kemendagri)

7. Muhammad Tito Karnavian

Muhammad Tito Karnavian lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964. Ia menjalani pendidikan di SD Xaverius 4 di Palembang, lalu ke SMP Xaverius 2 di Palembang juga, serta SMA Negeri 2 Palembang.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan AKABRI pada 1987. Pada 1993, Tito menyelesaikan program post-graduate di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies. Ia juga menuntaskan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta pada 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.

Tito mendapat Ph.D dalam jurusan Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization, di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, pada 2013.

Tito menjabat Kapolri pada 2016-2019. Ia ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri sejak 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

8. Najwa Shihab

Najwa Shihab lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 16 September 1977. Ia belajar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah (1984 – 1990). Kemudian, Najwa meneruskan pendidikan di SMP Al-Ikhlas, Jakarta Selatan.

Saat di bangku SMA 6 Jakarta, ia mengikuti program American Field Service (AFS). Selesai SMA, Najwa masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Selanjutnya ia memilih karier sebagai seorang jurnalis TV di RCTI dan Metro TV.

Pada 2008, ia mendapatkan beasiswa untuk sekolah S2 di Melbourne Law School dan mengambil jurusan hukum media. Sejak 25 November 2009, Najwa Shihab memandu acara talkshow di Metro TV yang memakai namanya, yaitu Mata Najwa.

Acara itu tayang sampai Agustus 2017. Setelah Najwa mundur dari MetroTV, program Mata Najwa tayang di Trans TV. Kini Najwa mengelola Narasi TV, sebuah perusahaan media berbasis Internet.

 


Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Keterangan Pers Menteri Keuangan, Roma, secara virtual, Minggu (31/10/2021).

9. Sri Mulyani Indrawati

Sri Mulyani Indrawati lahir di Bandar Lampung, Lampung, pada 26 Agustus 1962. Ia adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.

Pada 5 Desember 2005, Sri Mulyani menjadi menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk 2006 oleh Emerging Markets. Ia ditunjuk sebagai Menteri Keuangan sejak 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya