Liputan6.com, Jakarta - Litbang Kompas merilis hasil survei kepemimpinan nasional soal elektabilitas tokoh pilihan publik untuk menjadi calon presiden 2024.
Hasilnya seperti dikutip, Kamis (24/2/2022), elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melesat jauh dibandingkan Ketua DPR RI Puan Maharani. Ganjar memperoleh 20,5 %, sementara Puan hanya 0,6 %.
Advertisement
Para responden diberikan pertanyaan 'jika pemilu diselenggarakan pada saat survei dilakukan, siapa yang akan dipilih?'.
Ganjar pun mendapat suara 20,5 persen menyaingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 26,5 persen yang menduduki posisi teratas. Ganjar berada di atas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang memperoleh 14,2 persen.
Elektabilitas Ganjar juga merangkak naik, mulai dari 7,3 persen pada April 2021, 13,9 persen pada Oktober 2021, dan 20,5 persen pada Januari 2022.
Tingginya elektabilitas tiga tokoh tersebut menciptakan jarak yang cukup jauh dengan nama-nama lainnya yang turut masuk bursa pilpres.
Di antaranya Ketua DPR RI, Puan Maharani harus puas di urutan terakhir dari 13 tokoh yang dipilih masyarakat dengan suara 0,6 persen. Jauh jika dibandingkan Menkopolhukam RI, Mahfud MD dengan 1,1 persen.
Lalu nama-nama lain juga dipilih masyarakat seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Panglima TNI Andika Perkasa, Mensos RI Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Nama Tokoh Lain
Kemudian, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menparekraf RI Sandiaga Uno.
Sementara itu, ada 4,1 persen responden yang menjawab tokoh lainnya dan 11,8 persen responden menjawab tidak ada, tidak tahu, atau rahasia.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden pada 17-30 Januari 2022 silam. Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Dengan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,8 persen.
Advertisement