PKS: Pernyataan Menag Yaqut Keterlaluan, Segera Klarifikasi dan Minta Maaf

Jazuli menjelaskan, kumandang azan melalui pengeras suara sudah menjadi kearifan umat Islam di Indonesia sejak dahulu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Feb 2022, 16:07 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyatakan, Menteri Agama Yaqut Qoumas sudah keterlaluan sebab pernyataannya yang menganalogikan azan dari pengeras suara dengan gonggongan anjing. Dia mendesak sang menteri menyampaikan permintaan maaf resminya kepada masyarakat, khususnya umat Islam.

"Pernyataan Yaqut keterlaluan, tidak etis, dan tidak pada tempatnya. Kami minta segera klarifikasi dan minta maaf," tegas Jazuli dalam keterangan tertulis diterima, Kamis (24/2/2022).

Jazuli menjelaskan, kumandang azan melalui pengeras suara sudah menjadi kearifan umat Islam di Indonesia sejak dahulu. Selama ini tidak ada masalah karena bangsa ini sangat mengedepankan toleransi.

"Umat beragama lain tidak merasa terganggu dan dapat hidup berdampingan secara damai. Pun, umat Islam di wilayah minoritas juga bisa menerima simbol peribadatan agama lain, seperti acara misa/kebaktian atau penutupan jalan dan penghentian aktivitas ketika acara Nyapi seperti di Pulau Dewata," kata Anggota Komisi I DPR ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tak Perlu Terlalu Mengatur

Jazuli pun mewanti agar Kementerian Agama tidak perlu terlalu mengatur soal kumandang azan melalui pengeras suara seolah menimbulkan masalah besar di tengah-tengah masyarakat. Justru sebaliknya, pemerintah seharusnya dapat membuat narasi dan penguatan toleransi di tengah-tengah masyarakat.

"Kumandang azan melalui pengeras suara ini sudah bertahun-tahun menjadi kearifan umat Islam di Indonesia. Umat lain hidup berdampingan dengan azan dan penuh toleransi. Ketika pemerintah mengatur-atur menjadi apalagi dengan narasi yang buruk akibatnya malah jadi polemik yang kontraproduktif," tandas Anggota DPR Dapil Banten ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya