Indeks Saham Acuan Rusia Anjlok Usai Serangan ke Ukraina

Indeks saham utama Rusia MOEX turun 45 persen imbas serangan Rusia ke Ukraina.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Feb 2022, 18:47 WIB
Tank-tank Rusia berangkat ke Rusia setelah latihan gabungan dengan Belarusia di lapangan tembak dekat Brest (15/2/2022). Rusia mengatakan pada 15 Februari 2022 bahwa pihaknya menarik kembali beberapa pasukannya di dekat perbatasan Ukraina ke pangkalan mereka. (Handout/Russian Defence Ministry/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham utama dan mata uang Rusia Rubel jatuh pada perdagangan Kamis (24/2/2022) seiring Rusia serang Ukraina.

Dolar Amerika Serikat (AS) naik lebih dari 10 persen terhadap mata uang Rusia sehingga mengirim rubel ke level terendah. Indeks saham utama Rusia MOEX turun 45 persen setelah perdagangan dihentikan sementara. Rubel diperdagangkan 89,8903 terhadap dolar AS pada pukul 08.40 pagi di Moskow.

Rubel memangkas tekanan dan diperdagangkan di kisaran 84,2855 terhadap dolar AS pada pukul 12.45. Demikian mengutip dari laman CNBC, Kamis pekan ini.

Indeks MOEX diperdagangkan sekitar 24 persen lebih rendah sebelum pukul satu siang waktu setempat, dan menunjukkan sesi terburuk sejak 2016, menurut Reuters.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" Kamis pagi, hanya dua hari setelah mengirim pasukan ke timur Ukraina yang memisahkan diri di Donetsck dan Luhansk. Berita terbaru menyusul penumpukan militer Rusia selama berbulan-bulan di dekat perbatasan Ukraina dengan jumlah pasukan mencapai 150.000.

Situasi di Ukraina memburuk dengan cepat, dan laporan spesifik dari negara tersebut sulit dikonfirmasi. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba melaporkan tepat setelah pukul 7 waktu setempat Rusia telah memulai penembakan intensif terhadap unit-unit Ukraina di timur negara itu.

Angkatan udara Ukraina mengatakan sedang menangkis serangan udara dan pihak berwenang melaporkan serangan terhadap unit perbatasan Ukraina dilakukan dengan mengggunakan artileri dan alat berat lainnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Minyak Melonjak

Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Pemerintah Ukraina telah memperingatkan warganya untuk bersembunyi di tempat penampungan untuk menghindari kemungkinan serangan rudal di Kiev.

NATO pun mengadakan pertemuan darurat dalam menanggapi invasi. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutuk tindakan Putin bersumpah untuk menjatuhkan “sanksi berat terhadap Rusia”.

“Putin telah memilih jalan kehancuran,” ujar Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Serangan tersebut mendorong aset keuangan bergejolak. Saham berjangka di Amerika Serikat diperdagangkan di zona merah dan harga minyak melonjak.

Indeks STOXX 600 Europe menyentuh level terendah sejak Mei 2021,berdasarkan laporan Reuters. Hagra minyak mentah Brent melampaui USD 100 untuk pertama kalinya sejak 2014.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya