Hong Kong Mulai Luncurkan Paspor Vaksin COVID-19

Warga Hong Kong akan diharuskan menunjukkan catatan vaksin mereka untuk memasuki tempat-tempat seperti supermarket.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2022, 09:01 WIB
Warga antre tes virus corona di pusat pengujian sementara di Hong Kong, 23 Februari 2022. Warga Hong Kong menjadi semakin terganggu dengan desakan pemerintah untuk tetap berpegang pada strategi "nol-COVID" ketika kota itu mencatat rekor jumlah kasus baru lainnya pada hari Rabu. (AP Photo/Vincent Yu)

Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong meluncurkan paspor vaksin pada hari Kamis (24/2), yang mewajibkan orang-orang berusia 12 tahun ke atas untuk mendapatkan sedikitnya satu dosis vaksin COVID-19, dan membuka jalan bagi tenaga kerja dari China daratan untuk membantu mengendalikan wabah yang memburuk di sana.

Warga akan diharuskan menunjukkan catatan vaksin mereka untuk memasuki tempat-tempat seperti supermarket, pusat-pusat perbelanjaan dan restoran, suatu ketidaknyamanan besar di kota di mana mal menghubungkan stasiun kereta dengan tempat hunian dan gedung-gedung kantor.

Secara terpisah, pemimpin kota itu Carrie Lam menggunakan kewenangan darurat yang diberikan di bawah UU era kolonial Inggris untuk membebaskan staf China dan berbagai proyek dari lisensi atau ketentuan hukum apapun untuk beroperasi di Hong Kong.

Otoritas kota telah meminta bantuan mitra mereka di China daratan untuk membangun fasilitas-fasilitas tambahan untuk isolasi, perawatan dan tes, dan meningkatkan tenaga kerja sewaktu sistem kesehatan Hong Kong semakin kewalahan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (25/2/2022).

“Sistem layanan kesehatan Hong Kong, tenaga kerja, fasilitas dan sumber daya antiepidemi, dalam waktu dekat tidak akan memadai untuk menangani kasus-kasus baru terkukuhkan yang sangat banyak yang dideteksi setiap hari,” kata pemerintah dalam pernyataannya.

Pada hari Rabu (23/2), Hong Kong mencatat rekor 8.674 infeksi baru COVID-19 sementara pusat keuangan global itu bersiap memberlakukan wajib tes bagi 7,4 juta warganya – bagian dari strategi “nol COVID-19 yang dinamis” yang mirip dengan yang berlaku di China daratan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kontroversi Dokter China

Seorang perawat (tengah) berjalan melewati pusat perawatan pasien sementara yang didirikan di luar Caritas Medical Centre, Hong Kong, Rabu (16/2/2022). Hong Kong menghadapi gelombang virus corona COVID-19 terburuk hingga saat ini. (Peter PARKS/AFP)

Mengizinkan dokter dari China daratan berpraktik di Hong Kong telah lama menjadi isu kontroversial di pusat keuangan global itu, yang selama puluhan tahun menerapkan standar lisensi paling ketat sebagai cara untuk mempertahankan keunggulan dalam sistem kesehatan masyarakatnya.

Kota itu tahun lalu meloloskan UU yang mengizinkan para dokter lulusan luar negeri untuk praktik tanpa mengambil ujian lisensi lokal, dalam langkah yang ditentang banyak dokter setempat.

Kubu medis terdepan Hong Kong telah melemah tajam akibat wabah terbaru ini, dengan sekitar 1.200 staf medis terinfeksi hingga Rabu lalu.

Pihak berwenang juga memperketat restriksi mulai Kamis (24/2) di kota yang telah menerapkan sebagian dari peraturan paling ketat di dunia. Warga akan diharuskan mengenakan masker untuk seluruh kegiatan olah raga di luar ruang dan tidak akan diizinkan melepaskannya untuk makan atau minum di dalam transportasi umum.

Dengan bar, gym dan bisnis lain telah tutup dan pusat-pusat perbelanjaan kosong karena banyak warga bekerja dari rumah, pemerintah Selasa menyatakan bahwa sekolah akan libur musim panas lebih awal dan memulai kembali tahun ajaran baru pada bulan Agustus.

Banyak orang di kota itu mulai lelah dengan situasi tersebut, sementara banyak kota besar lain mulai belajar untuk hidup bersama dengan virus.


Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona

Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya