Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), pengelola EMC Hospitals tengah menggenjot digitalisasi untuk mewujudkan smart hospital.
Direktur IT EMC Healthcare, Wildan A. Djohany menerangkan, smart hospital adalah konsep rumah sakit yang berfokus pada optimalisasi pelayanan pasien dengan memanfaatkan sistem IT berbasis internet serta mendukung konektivitas perawatan medis dan non medis.
Rencana transformasi digital akan diterapkan pada enam rumah sakit yang dimiliki EMC Hospitals. Untuk tahun ini, ditargetkan ada rumah sakit yang rampungkan transformasi digital.
"Saat ini kami sedang dalam tahapan implementasi sistem-sistem tersebut. Diharapkan rumah sakit pertama itu akan go live pada akhir tahun ini," ungkap Wildan dalam Inspirato Sharing Session, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan lima rumah sakit berikutnya diharapkan bisa beroperasi dengan konsep smart hospital pada akhir tahun depan.
Wildan mengakui, tak mudah merealisasikan proyek ini. Mengingat banyaknya fasilitas penunjang yang dibutuhkan, sementraa tenggat waktu yang ditargetkan cukup singkat.
"Memang ini adalah proyek besar buat kami. Mengimplementasi digitalisasi di enam rumah sakit dengan waktu hanya sekitar 26 bulan sejak approval, tentunya butuh usaha ekstra," kata Wildan.
Di sisi lain, Wildan menjelaskan EMC Hospitals tumbuh dari akuisisi sejumlah rumah sakit. Sehingga dalam implementasi transformasi digital terdapat kendala dari sisi kultur.
Masing-masing rumah sakit sebelumnya memiliki budaya dan ketentuannya masing-masing. Namun demikian, Wildan yakin transformasi digital ini akan rampung sesuai target yang sudah ditentukan. “Kami yakin bisa melakukannya sesuai jadwal yang ditentukan," tandasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
SAME Kantongi Kredit Rp 1 Triliun dari HSBC
Sebelumnya, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) memperoleh fasilitas kredit senilai Rp 1 triliun dari PT Bank HSBC Indonesia. Perjanjian kredit tersebut dilakukan pada 17 Januari 2022 dengan jatuh tempo dalam 60 bulan.
Perjanjian kredit dengan fasilitas kredit senilai Rp 1 triliun itu telah ditandatangani oleh dan antara Sarana Meditama Metropolitan sebagai debitur, HSBC sebagai kreditur, dan PT Sarana Meditama International, PT Kurnia Sejahtera Utama, PT Sarana Meditama Anugerah, dan PT Elang Medika Corpora, sebagai penanggung (perjanjian kredit).
Corporate Secretary PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, Rahmiyati Yahya menjelaskan, fasilitas kredit tersebut akan dialokasikan untuk operasional perseroan terkait kegiatan usaha perseroan, yakni untuk penyediaan jasa kesehatan.
"Perseroan akan menggunakan fasilitas kredit tersebut untuk keperluan modal kerja, atau rencana akuisisi atau investasi, atau kegiatan usaha kerja dan pengeluaran operasional Perseroan, sepanjang hal tersebut terkait dengan kegiatan usaha penyediaan jasa kesehatan," tutur Rahmiyati dalam keterbukaan informasi bursa, Rabu, 19 Januari 2022.
Rahmiyati menyampaikan tidak terdapat dampak yang material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan operasional Perseroan.
Advertisement