Liputan6.com, Jakarta Seluruh murid SMA Negeri 1 Bojonegoro menghentikan seluruh kegiatan belajar tatap muka setelah sejumlah siswa dan guru dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Kebijakan PJJ kembali berlaku setelah seluruh siswa dan guru melakukan tes swab yang diselenggarakan pada Rabu (24/2/2022). Hasilnya, ada yang terkonfirmasi positif covid-19.
Kepala SMA Negeri 1 Bojonegoro Sumarmin mengaku menjadi salah satu orang yang terpapar covid-19 disekolah tersebut. Setelah mengetahui hasil tes swab tersebut, dirinya langsung melakukan isolasi mandiri selama beberapa hari kedepan sebelum dinyatakan negatif Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
"Semuanya yang terpapar Covid-19 ada 10 siswa dan tiga guru, seluruhnya sekarang sedang jalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama beberapa hari kedepan," ujarnya, Kamis (24/2/2022).
Dia menjelaskan, sesuai aturan yang berlaku sekolah yang muridnya terpapar Covid-19 di atas 5 persen. Maka pihak sekolah wajib menggantinya dengan pembelajaran secara daring.
"Sudah kita lakukan penyemprotan disinfektan dan sekolah juga sudah kita terapkan pembelajaran secara daring hingga satu pekan mendatang. Dan kita berharap agar saat ini guru dan murid yang terkonfirmasi Covid-19 bisa segera pulih kembali seperti semula," ucapnya.
Awal mula diketahui terpapar Covid-19, karena sebelumnya banyak siswa yang mengalami sakit. Kemudian setelah itu seluruh siswa dan guru menjalani rangkaian tes swab, setelah mendapati hasil dari tes swab tersebut.
Dari hasil tes tersebut, munculah data pasti jumlah siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Sebelum ditemukan positif COVID-19, telah memberlakukan pembejaran PTM 50 persen. Namun karena semakin banyak yang terpapar, maka diputuskan untuk menghentikan PTM 100 persen selama sepekan," pungkasnya.