Liputan6.com, Jakarta - Sumbangan Bitcoin untuk tentara Ukraina melonjak setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina pada Kamis pagi waktu setempat.
Data baru dari perusahaan analitik blockchain Elliptic menunjukkan, selama 12 jam pada Kamis, hampir USD 400.000 atau sekitar Rp 5,7 miliar dalam bentuk Bitcoin disumbangkan ke Come Back Alive, sebuah organisasi non-pemerintah Ukraina yang memberikan dukungan kepada angkatan bersenjata.
Sumbangan kripto belakangan ini meningkat pada Ukraina dalam beberapa minggu terakhir, di mana sumbangan berjumlah ratusan ribu dolar telah membanjiri LSM Ukraina dan kelompok sukarelawan yang bekerja untuk mencegah serangan Rusia, menurut Elliptic.
Baca Juga
Advertisement
Aktivis telah menyumbangkan kripto untuk berbagai tujuan, termasuk melengkapi tentara Ukraina dengan peralatan militer, persediaan medis, dan drone, serta mendanai pengembangan aplikasi pengenalan wajah yang dirancang untuk mengidentifikasi apakah seseorang adalah tentara bayaran atau mata-mata Rusia.
"Cryptocurrency semakin banyak digunakan untuk perang crowdfund, dengan persetujuan diam-diam dari pemerintah,” kata Tom Robinson, kepala ilmuwan Elliptic, yang menjual alat analitik blockchain ke bank dan platform cryptocurrency, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (25/2/2022).
Kelompok sukarelawan telah lama meningkatkan pekerjaan militer Ukraina dengan menawarkan sumber daya dan tenaga kerja tambahan. Biasanya, organisasi ini menerima dana dari donor swasta melalui transfer bank atau aplikasi pembayaran.
Cryptocurrency seperti Bitcoin menjadi lebih populer, karena dapat melewati lembaga keuangan yang mungkin memblokir pembayaran atau sumbangan ke Ukraina.
Menurut Elliptic, kelompok sukarelawan dan LSM secara kolektif telah mengumpulkan lebih dari USD 1 juta atau Rp 14,4 miliar dalam cryptocurrency, meskipun jumlah itu tampaknya dengan cepat bergerak lebih tinggi karena sumbangan datang di tengah serangan Rusia yang baru diluncurkan.
Organisasi Come Back Alive contohnya yang telah menerima cryptocurrency sejak 2018 untuk membantu memberi militer peralatan, layanan pelatihan, dan pasokan medis.
Kelompok lain, Aliansi Siber Ukraina, telah menerima hampir USD 100.000 dalam bentuk Bitcoin, Litecoin, Ether, dan campuran Stablecoin selama setahun terakhir. Sejak 2016. Aktivis aliansi tersebut juga telah terlibat dalam serangan siber terhadap target Rusia, kata Elliptic.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Bitcoin Mulai Pulih Setelah Serangan Rusia
Sebelumnya, harga bitcoin, ethereum dan jajaran kripto teratas masih menunjukkan pergerakan harga yang beragam, Jumat pagi, 25 Februari 2022. Beberapa kripto yang hari sebelumnya melemah karena serangan Rusia ke Ukraina, kini kembali pulih.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat dalam satu hari terakhir sebesar 2,05 persen. Namun, dalam sepekan melemah sebesar 5,64 persen
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 38.354,92 per koin atau setara Rp 553,1 juta (asumsi kurs Rp 14.421 per dolar AS).
Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar setelah sempat meradang, kini berhasil menguat. Dalam 24 jam terakhir. ETH menguat sebesar 0,32 persen. Namun, dalam sepekan masih menunjukkan grafik merah sebesar 8,98 persen Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.629,17 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 2,02 persen dan 10,54 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 361,98 per koin.
Adapun, Cardano (ADA) yang masih melemah pagi ini. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 1,84 persen dan 15,46 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,8648 per koin.
Sedangkan, Solana (SOL) dalam satu hari terakhir SOL berhasil menguat sebesar 4,62 persen. Namun dalam sepekan masih melemah sebesar 4,20 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 89,89 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), sama-sama menguat meskipun tersengat sentimen Rusia-Ukraina. Keduanya masing-masing menguat 0,01 persen dan 0,09 persen. Dengan begitu, keduanya berada di harga normal yaitu USD 1,00.
Advertisement