Termasuk DKI dan Bali, Ini 10 Provinsi dengan Tren Penurunan Kasus COVID-19

Beberapa diantaranya sudah melewati puncak kasus Delta pada gelombang ketiga COVID-19 ini yakni DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua dan NTB.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Feb 2022, 09:00 WIB
Petugas Puskesmas Taman Sari melakukan skrining Covid-19 dengan swab tes dan PCR di pusat perniagaan Glodok, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Pemerintah terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya varian omicron untuk wilayah Taman Sari Jakarta Barat. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Ada 10 provinsi yang memperlihatkan tren penurunan kasus COVID-19 hingga 23 Februari 2022. Beberapa diantaranya sudah melewati puncak kasus Delta pada gelombang ketiga COVID-19 ini yakni DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua dan NTB.

Lalu, tren kasus landai terus terjadi pada empat provinsi lain yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, serta Papua Barat.

Lalu, angka keterpakaian bed (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit juga masih stabil di angka 38 persen sejak hari Minggu, 20 Februari 2022.

“Hingga Rabu (23 Februari 2022), jumlah kejadian rawat inap RS untuk pasien COVID-19 per minggunya berada di 9,02/100.000 penduduk. Angka ini masih sangat memadai dibanding puncak perawatan pasien saat gelombang Delta 17 Juli 2021 lalu yang mencapai 33,69/100.000 penduduk,” kata Siti Nadia Tarmizi., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.

Angka kematian akibat COVID-19 memang jauh berbeda dibandingkan dengan Delta. Kemarin, ada 317 orang yang meninggal akibat COVID-19 angka ini termasuk tinggi selama gelombang ketiga COVID-19. Namun, jauh lebih sedikit dibandingkan puncak kematian pada gelombang Delta 27 Juli 2021 lalu yang mencatat hingga 2.069 dalam sehari.

“Upaya-upaya penanganan dan pencegahan COVID-19 yang dilakukan pemerintah adalah untuk menekan risiko kematian bagi penduduk akibat infeksi COVID-19," kata Nadia mengutip keterangan resmi Kemenkes.


Cegah Angka Kematian

Proses pemakaman seorang warga Kota Malang diduga suspect corona Covid-19 di Kota Malang. Masyarakat diimbau tak menolak jenazah karena proses pemakaman sudah sesuai protokol (Humas Pemkot/Liputan6.com/Zainul Arifin)

Guna mencegah kematian, Kementerian Kesehatan berupaya melakukan penguatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Serta tentu saja mempercepat vaksinasi bagi yang belum lengkap dan booster.

"Kita juga terus memperluas dan mempercepat cakupan vaksinasi nasional untuk melindungi kelompok rentan,” ujar Nadia.

Hingga 24 Februari pukul 18.00 WIB, vaksinasi dosis 1 sudah diberikan ke 190.451.216 (91,45 persen) penduduk dan vaksinasi dosis 2 sudah diberikan ke 143.032.523 (68,68 persen) penduduk. Sementara itu vaksinasi dosis 3 atau booster sudah diberikan ke 9.460.949 (4,54 persen) penduduk.

Data terbaru dari Kemenkes menunjukkan vaksinasi dosis lengkap mengurangi risiko kematian hingga 67 persen. Sementara itu vaksinasi booster mengurangi risiko kematian hingga 91 persen.

Hingga 19 Februari 2022, dari 2.484 pasien yang meninggal akibat COVID-19 73 persen belum divaksinasi lengkap. Lalu, 53 persen di antara pasien meninggal tersebut adalah lansia dan 46 persen memiliki komorbid.

“Dari data yang sudah dikaji hingga 19 Februari lalu, risiko kematian tertinggi masih terjadi pada pasien yang belum menerima vaksinasi lengkap, lansia, dan yang memiliki komorbid. Komorbid terbanyak yang ditemukan di pasien meninggal adalah diabetes melitus dan bahkan 21 persen pasien memiliki komorbid lebih dari satu,” ungkap Nadia.


INFOGRAFIS

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya