Konflik Rusia dan Ukraina Memanas, Pantau Rekomendasi Teknikal Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.780-6.885 pada Jumat, 25 Februari 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Feb 2022, 09:02 WIB
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Jumat (25/2/2022). Penguatan IHSG terjadi di tengah konflik Rusia dan Ukraina yang memanas.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG pada Kamis, 25 Februari 2022 sempat menembus moving average (MA) 20 harian dan support terdekatnya. Dengan demikian, ia menuturkan wave (i) pada label hitam telah selesai dan saat ini IHSG berada di bagian dari wave (ii) atau secara detilnya berada di wave (a) dari wave (ii).

"Hal ini berarti, IHSG berpeluang menguat untuk membentuk wave (b) ke rentang area 6.830-6.890, tetapi demikian tetap cermati 6.758 dan 6.698 sebagai level supportnya,” ujar dia.

Herditya prediksi, IHSG berada di support 6.758, 6.698 dan resistance 6.930, 7.000 pada Jumat pekan ini.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan bergerak bervariasi pada perdagangan Jumat pekan ini. Secara teknikal, IHSG bergerak di kisaran 6.780-6.885.

"Dari global, dunia waspada lantaran tensi konflik Rusia-Ukraina meninggi. Salah satunya adalah risiko lonjakan harga komoditas terutama energi. Selain itu, Amerika Serikat mengumumkan tingkat initial jobless claims periode 19 Februari 2022, sejalan dengan harapan konsensus,” demikian mengutip dari riset PT Sinarmas Sekuritas.

Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bank Bumi Artha Tbk (BNBA), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rekomendasi Teknikal

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1.PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) - Buy on Weakness (406)

Saham IMJS ditutup terkoreksi agresif, sebesar 6,9 persen  ke level 406 pada perdagangan, Kamis 24 Februari 2022, koreksi saham IMJS pun tertahan oleh cluster MA60 dan MA200.

“Posisi IMJS saat ini, kami perkirakan sedang berada di wave [ii] dari wave C dari wave (B),” ujar dia.

Buy on Weakness: 386-406

Target Price: 430, 478

Stoploss: below 360

 

2.PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) - Buy on Weakness (151)

Pada perdagangan Kamis, 24 Februari 2022, saham ASRI ditutup terkoreksi agresif sebesar 5 persen di level 151 diiringi dengan tekanan jual yang besar.

“Saat ini, posisi ASRI sedang berada di wave [b] dari wave B sehingga ASRI akan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” tutur dia.

Buy on Weakness: 143-150

Target Price: 158, 167

Stoploss: below 136


Saham BNBA-BRMS

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

3.PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) - Buy on Weakness (2.920)

Pada perdagangan Kamis, 24 Februari 2022, saham BNBA ditutup terkoreksi agresif sebesar 6,7 persen ke level 2.920 dan menembus MA20-nya.

“Kami memperkirakan, posisi BNBA saat ini sedang berada di wave [b] dari wave B. Hal ini berarti, koreksi BNBA akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.

Buy on Weakness: 2.800-2.920

Target Price: 3.400, 4.000

Stoploss: below 2.430

4.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Sell on Strength (167)

Saham BRMS ditutup terkoreksi 2,3 persen ke level 167 pada perdagangan Kamis, 24 Februari 2022.

"Kami memperkirakan, posisi BRMS saat ini sedang berada di awal wave A sehingga pergerakan BRMS selanjutnya masih rawan terkoreksi ke rentang area 145-157 dan level ini dapat dijadikan sebagai level buyback,” ujar dia.

Sell on Strength: 169-173

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya