Terkait Rusia, Anggota Parlemen Inggris Minta Roman Abramovich Dilepas dari Chelsea

Inggris sebelumnya sempat mengenakan sanksi bagi para miliarder yang terkait Rusia, sebagai sanksi untuk negara itu atas aksinya di Ukraina

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Feb 2022, 10:26 WIB
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich merayakan pesta juara Liga Inggris di stadion Stamford Bridge, london, (21/5). Pesta besar digelar oleh Chelsea usai mengalahkan Sunderland dengan skor 5-1. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik Chelsea Roman Abramovich tak lepas dari dampak yang terjadi antara konflik Rusia dan Ukraina yang semakin memanas.

Anggota parlemen Partai Buruh Inggris, Chris Bryant, menuding, Roman Abramovich diidentifikasi oleh Home Office pada 2019 memiliki hubungan dengan Rusia dan "aktivitas dan praktik korupsi."

Dikutip dari The Guardian (25/2/2022), Bryant meminta kepada parlemen dan pemerintah Inggris untuk menyita asetnya, serta melarangnya dari kepemilikan klub sepak bola.

Bryant mengatakan ke anggota parlemen dirinya mengutip dokumen Home Office yang bocor padanya, serta bertanya mengapa tidak ada lagi yang dilakukan terhadap aset Inggris Abramovich yang diberikan putusan resmi ini.

Anggota parlemen Inggris itu melanjutkan kutipan dokumen tersebut: "Contohnya adalah Abramovich mengakui dalam proses pengadilan dia membayar untuk pengaruh politik."

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Seharusnya Tak Lagi Punya Klub Sepak Bola

1. Roman Abramovich - Pemilik Chelsea ini menolak keinginan Mourinho untuk memboyong bek baru, John Stones. Akibatnya terbukti lini belakang The Blues tampil mengecewakan musim ini. (AFP/Carl Court)

"Oleh karena itu HMG (Her Majesty’s Government) berfokus untuk memastikan individu yang terkait dengan keuangan gelap dan aktivitas fitnah tidak dapat menempatkan diri di Inggris," kata Bryant.

"Dan akan menggunakan alat yang relevan yang tersedia, termasuk kewenangan imigrasi, untuk mencegah hal ini," imbuhnya.

Lebih lanjut, Bryant mengatakan Abramovich seharusnya sudah tidak bisa lagi memiliki klub sepak bola di Inggris.

"Tentunya kita harus melihat penyitaan beberapa asetnya, termasuk rumah senilai £ 150 juta, dan memastikan orang lain yang memiliki visa tingkat 1 seperti ini tidak terlibat dalam aktivitas jahat di Inggris."

Mengutip Bola.net, Abramovich adalah pengusaha Rusia yang membeli Chelsea tahun 2003 lalu. Kehadirannya di The Blues membuat industri sepak bola berubah total, dan jadi salah alasan UEFA menerapkan regulasi Financial Fair Play.

Kala itu, Abramovich menggunakan sumber daya uangnya dan mengubah Chelsea jadi kekuatan baru di Inggris bahkan Eropa. Mereka mulai meraih trofi di berbagai kompetisi, termasuk Premier League hingga Liga Champions.


Imbas Aksi Rusia Terhadap Abramovich

Chelsea - Roman Abramovich, Gianfranco Zola, Jimmy Floyd Hasselbaink, Marcel Desailly (Bola.com/Adreanus Titus)

Selasa lalu, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Abramovich sudah menghadapi sanksi karena hubungannya dengan Rusia, kala ia mengumumkan gelombang pertama tindakan terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.

Mengutip BBC, pemerintah mengumumkan mereka memberikan sanksi kepada tiga miliarder yang memiliki kaitan dekat dengan Vladimir Putin, sebagai respon Britania Raya atas aksi Rusia di Ukraina.

Namun Downing Street kemudian mengatakan perdana menteri telah membuat kesalahan dan secara resmi mengoreksi catatan tersebut.

Abramovich dengan keras membantah laporan yang menunjukkan dugaan kedekatannya dengan Vladimir Putin dan Rusia, atau bahwa dia telah melakukan apa pun untuk menghindari sanksi yang dijatuhkan kepadanya.

Belum ada pernyataan resmi dari Abramovich terkait ancaman dilengserkannya dia dari kepemilikan Chelsea dan permasalahan lain yang terkait dirinya.

(Dio/Ysl)


Infografis Perang Dunia Ketiga

Apakah perang dunia ketiga akan terjadi? (trie yas/liputan6.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya