Diguncang Gempa Beruntun, Pasien RSUD Pasaman Barat Mengungsi ke Tenda Darurat

Usai gempa beruntun sejumlah pasien di RSUD Pasaman Barat mengungsi ke tenda darurat untuk sementara waktu.

oleh Novia Harlina diperbarui 25 Feb 2022, 13:44 WIB
Ilustrasi Gempa

Liputan6.com, Padang - Gempa yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat (25/2/2022), mengakibatkan sejumlah pasien di RSUD Pasaman Barat, harus mengungsi ke tenda darurat.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Kabupaten Pasaman Barat, Afrizal mengatakan, tenda didirikan di RSUD untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan, karena bangunan rawat inap pasien merupakan bangunan dua lantai.

"Tidak ada kerusakan di RSUD Pasaman Barat, tapi untuk mengantisipasi ada pasien yang dipindah ke tenda darurat untuk sementara," katanya, Jumat (25/2/2022).

Ia menyebut saat ini personel BPBD sedang mendirikan tenda di halaman RSUD dan pasien rawat inap akan diungsikan di sana untuk sementara waktu.

Selain RSUD, Afrizal menyebut kerusakan juga terjadi di Kantor Bupati Pasaman Barat. Kerusakan akibat gempa juga terjadi di ruang balairung kantor bupati, plafon ruangan tersebut roboh dan puing-puingnya berserakan di lantai.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Warga Sempat Panik

Sebelumnya gempa bumi magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Pasaman Barat pukul 8.39 WIB. Guncangan gempa terasa hingga sejumlah kabupaten dan kota lainnya di provinsi ini seperti Padang, Limapuluh Kota, Agam, dan Padang Panjang.

Informasi dari Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, gempa berpusat di 17 kilometer timur laut Pasaman Barat, 20 kilometer barat laut Pasaman Barat, 51 kilometer Agam, dan 141 kilometer barat Padang.

Salah seorang warga Ganting, Randy mengatakan gempa terasa cukup kuat, dan membuat panik sehingga berlarian ke luar rumah.

"Iya panik, langsung lari ke luar rumah," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (25/2/2022).

 


Gempa Beruntun

Sebelumnya gempa juga terjadi di Pasaman Barat dengan kekuatan Magnitudo 5,2 pukul 08.35 WIB, atau empat menit sebelum gempa kedua, Magnitudo 6,2.

"Gempa terasa dua kali, yang kedua lebih besar dan sampai berbunyi di dalam rumah karena getarannya," ujar Randy.

Namun berselang beberapa waktu, suasana kembali tenang dan terpantau kondusif. BMKG juga sudah mengeluarkan pernyataan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

BMKG Padang Panjang juga dan meminta masyarakat agar tak panik, namun meningkatkan kewaspadaan serta tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan.


Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya