Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan ada revisi terkait besar gempa yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, dari semula magnitudo 6,2 direvisi menjadi 6,1.
"Gempa ini memiliki paremeter magnitudo 6,2 kemudian kami update 6,1," katanya dalam konpers daring, Jumat (25/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dwikorita menjelaskan lokasi episenster dan kedalaman, gempa bumi tersebut jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif atau patahan aktif yaitu sesar besar Sumatera.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif atau patahan aktif, yaitu sesar besar sumatera. Tepatnya pada segmen ankola bagian selatan," ujarnya.
Selain itu, Gempa dirasakan hampir semua penduduk Pasaman Barat. "Dirasakan hampir semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar,” kata dia.
Dwikorita mengingatkan bahwa segmen Ankola masih berpotensi menghasilkan gempa yang lebih besar di Sumbar.
"Segmen Ankola mampu membangkitkan gempa hingga kekuatan 7,6. Hari ini masih 6,1 artinya belum sepenuhnya terlepas karena energi yang dapat dilepaskan 7,6. Artinya kita memang masih sepatutnya waspada, dengan cara mitigasi yang tepat," paparnya.
15 Gempa Susulan
Hingga pukul 10.06 WIB, lanjutnya, telah terjadi 15 kali gempa susulan dengan magnetudo bervariasi.
"Gempa utama 6,1 ini sebelumnya didahului satu kali gempa pendahulun dengan magnitudo 5,2," pungkas Kepala BMKG Dwikorita.
Advertisement