Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin, Ethereum dan kripto berkapitalisasi pasar lainnya terpantau menguat tajam walaupun hari sebelumnya sempat melemah.
Hal tersebut didorong oleh pasar yang memanfaatkan momentum dari beberapa pergerakan yang kacau ketika invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi ekonomi yang keras dari AS dan Uni Eropa.
Meskipun begitu, Bitcoin dan beberapa kripto utama lainnya mulai bangkit dari zona koreksinya pada hari ini, mengikuti pergerakan pasar saham Amerika Serikat (AS) dan Asia hari ini.
"Kapitalisasi pasar kripto keseluruhan turun menjadi USD 1,5 triliun atau ambles 9 persen. Bitcoin menjadi yang paling besar penurunan kapitalisasi pasarnya, yakni sebanyak 7 persen, meskipun Bitcoin telah memangkas koreksinya dan kembali ke level psikologis USD 38.000 pada hari ini," kata Andrew Suhalim CEO Litedex Protocol dalam rilisnya, Jumat (25/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Investor sepertinya mengabaikan sejenak sentimen dari serangan Rusia terhadap Ukraina. Mereka justru memanfaatkan momentum dengan membeli kripto di harga koreksi atau istilahnya buy on dip.
Membaiknya sentimen pelaku pasar terjadi setelah Presiden AS, Joe Biden, tidak merespon invasi Rusia ke Ukraina dengan tindakan militer. Biden hanya memberikan sanksi ekonomi bagi Rusia. Sementara itu Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak akan merusak perekonomian dunia.
"Rusia masih merupakan bagian dari perekonomian dunia. Kami tidak akan membahayakan sistem perekonomian dunia selama kami menjadi bagian di dalamnya," kata Putin.
Sama seperti saham, aset kripto yang sebelumnya sempat berjatuhan pada perdagangan Kamis, namun kini berangsur pulih. Sedangkan aset lainnya yang sebelumnya sempat menguat, justru berbalik kini mulai terpangkas.
Aset yang penguatannya terpangkas yakni beberapa aset komoditas seperti emas dan minyak mentah, karena investor langsung merealisasikan keuntungannya setelah harganya melesat cukup tinggi.
Selain dampak langsung perang di Ukraina, pedagang aset mencoba menilai dampak perang terhadap kebijakan moneter di seluruh dunia. Sementara itu, investor dan beberapa pejabat AS mengatakan perang kemungkinan akan melambat tetapi tidak berhenti mendekati kenaikan suku bunga.
Pembuat kebijakan the Federal Reserve (the Fed) telah secara terbuka memperdebatkan apakah akan memulai dengan kenaikan suku bunga 25 atau 50 basis poin pada pertemuan Maret.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Harga Kripto
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (25/2/2022) pada pukul 09:00 WIB, hanya koin digital (token) BNB dan Cardano yang masih terkoreksi pada hari ini.
BNB melemah 0,25 persen ke level harga USD 364,8 per koin atau setara dengan Rp 5.243.182 (asumsi kurs Rp 14.370 per dolar AS) dan Cardano terkoreksi 0,59 persen ke USD 0,8581 (Rp 12.331) per koin.
Sedangkan yang lainnya berhasil rebound pada pagi hari ini. Salah satunya kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin melonjak 4,17 persen ke level harga USD 38.512,9 (Rp 553.430.373) per koin.
Sedangkan Ethereum melesat 2,12 persen ke level USD 2.625,19 atau Rp 37.723.980 per koin. Berikutnya Solana melompat 5,42 persen ke USD 89,56 (Rp 1.286.977) per koin.
Kemudian Terra meroket 10,33 persen ke USD 65,14 (Rp 936.062) per koin, dan Avalanche naik 3,43 persen ke USD 76,83 (Rp 1.104.047) per koin.
Dalam perdagangan sore ini, pada jam 15.00 WIB, Bitcoin menguat di harga UD 38,445.80 per koin atau naik sekitar 8,66 persen dengan volume transaksi sebesar USD 38,61 miliar dengan kapitalisasi pasar USD 731,14 Miliar.
“Sedangkan untuk perdagangan besok, Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif namun melemah di kisaran USD 38.050.20 - USD 39.600.30 per koin,” kata Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi.
Advertisement