UEFA Geser Lokasi Final Liga Champions Usai Rusia Serang Ukraina, ke Mana?

Rusia kehilangan status sebagai tuan rumah final Liga Champions 2021/2022 usai invasi militer ke Ukraina. UEFA mencoret St Petersburg dari daftar penyelenggara.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 25 Feb 2022, 17:26 WIB
Petugas berusaha memadamkan kebakaran pada sebuah gedung setelah pemboman di Kota Chuguiv, Ukraina timur, 24 Februari 2022. Angkatan bersenjata Rusia mencoba menyerang Ukraina dari beberapa arah, menggunakan sistem roket dan helikopter untuk menyerang posisi Ukraina di selatan. (Aris Messinis/AFP)

Liputan6.com, Nyon - Rusia kehilangan status sebagai tuan rumah final Liga Champions 2021/2022 usai invasi militer ke Ukraina. UEFA mencoret St Petersburg dari daftar penyelenggara.

Sebagai gantinya, federasi sepak bola Eropa itu menetapkan Paris sebagai lokasi laga puncak ajang antarklub paling bergengsi untuk musim ini.

"Komite Eksekutif UEFA mennggelar rapat luar biasa hari ini menyusul eskalasi kondisi keamanan di Eropa. Kami merelokasi venue final Liga Champions dari St Peterseburg ke Stade de France, tetap di waktu yang sama pada 28 Mei," tulis keterangan UEFA, Jumat (25/2/2022).

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan Prancis yang menerima keputusan kami di tengah krisis ini."

"Bersama-sama, kami akan berusaha menyelamatkan pesepak bola dan keluarga mereka di Ukraina yang tengah mengalami penderitaan," tulis UEFA.

Militer Rusia mulai menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2/2022) hingga sekarang. Mereka hampir menduduki ibu kota Kiev.


Lokasi Netral

Krestovsky Stadium kala menggelar Euro 2020. (Anatoly Maltsev, Pool via AP)

Krestovsky Stadium di St Petersburg ditetapkan sebagai lokasi final Liga Champions pada 2021. Tapi kemudian ditunda karena pandemi Covid-19. UEFA lalu menetapkan venue itu untuk laga puncak edisi musim ini.

Selain Liga Champions, UEFA menetapkan klub Rusia dan Ukraina, serta tim nasional kedua negara, bakal melakoni laga kandang di tempat netral hingga pemberitahuan lebih lanjut.


Alasan UEFA

Kiper Arsenal, Jens Lehmann (kiri), menerima kartu merah pada laga final Liga Champions melawan Barcelona, di Stade de France, 17 Mei 2006. (AFP/Gabriel Bouys)

UEFA memilih Stade de France di Saint-Denis meski Paris Saint-Germain masih terlibat di kompetisi. Pasukan Mauricio Pochettino untuk sementara unggul 1-0 atas Real Madrid pada babak 16 besar.

Kemampuan Paris menerima sekitar 100 ribu suporter menjadi salah satu pertimbangan UEFA sebelum mengambil keputusan. Terakhir kali Stade de France menggelar final Liga Champions terjadi pada 2006 saat Barcelona menaklukkan Arsenal.


Infografis

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya