Dinkes DKI: Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Melandai, Tersisa 57 Ribu Pasien

Dinkes DKI mengungkapkan, kasus aktif Covid-19 di Jakarta cenderung melandai. Saat ini, tercatat ada 57 ribu kasus aktif virus corona di Jakarta.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 25 Feb 2022, 23:26 WIB
Para pekerja yang mengenakan masker menyeberang jalan di Jakarta, Rabu (2/2/2022). Kasus harian COVID-19 di Indonesia pada hari ini bertambah 17.895 jadi 94.109 kasus aktif, membuat total kasus sejak awal pandemi mencapai 4.387.286 kasus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas kesehatan (Dinkes) DKI mengungkapkan, kasus aktif Covid-19 di Jakarta saat ini cenderung melandai. Kini tersisa 57 ribu kasus aktif corona di Jakarta, atau turun lebih dari 20 ribu kasus dalam sepekan terakhir.

"Sekarang kasus aktif memang turun. Terakhir di sekitar 90 ribu, sekarang sudah di 57 ribu. Trennya cenderung landai," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, Jumat (25/2/2022).

Ngabila menyebut, ada potensi penyebaran Covid-19 di Jakarta menurun, namun dia juga mencurigai, pelandaian ini terjadi karena ada penurunan angka pelacakan kontak erat dari kasus yang terkonfirmasi atau surveilans.

Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan DKI berencana meningkatkan upaya pelacakan kasus, pemeriksaan, hingga perawatan pasien Covid-19.

"Ada kemungkinan penurunan. Tapi tetap yang namanya surveilans hal yang baik-baik saja dicurigai tidak baik-baik saja. Karenanya, kami harus tetap meningkatkan tracing, treatment, kemampuan pelacakan," ucap Ngabila, seperti dikutip dari Antara.


Positivity Rate Jakarta 14 Persen

Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kementerian Kesehatan memprediksi penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Seiring dengan hal itu, lanjut dia, persentase kasus positif dari jumlah pemeriksaan spesimen atau positivity rate juga menurun 11 persen dalam sepekan terakhir. Meski demikian, angka ini masih berada jauh di atas batas aman yang direkomendasikan WHO.

"Positivity rate sempat menginjak di 25 persen. Saat ini sudah di kisaran 14 persen, tapi masih di atas 5 persen sebagai standar dari WHO. Ini yang masih menjadi perhatian bagi kita semua. Artinya missing cases di lapangan ini masih cukup tinggi," ucapnya.


Angka Kematian Covid-19 di Jakarta Meningkat

Proses pemakaman pasien Covid-19 isolasi mandiri di TPU Pondok Kelapa, Jakarta, Selasa (13/7/2021). Para pasien isolasi mandiri ini meninggal karena berbagai alasan, mulai dari terlambat mendapatkan pertolongan, rumah sakit penuh hingga tidak terpantau dengan baik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Meski demikian, Ngabila mengungkapkan bahwa angka kematian kasus Covid-19 di Jakarta belum menurun, bahkan cenderung meningkat.

Di mana pekan lalu, persentase kematian berada pada angka 0,25 persen dan pekan ini meningkat menjadi 0,4 persen.

"Angka kematian ini menjadi warning sign bahwa warga ini kadang-kadang ada yang masih mau isolasi di rumah. Padahal dia termasuk lansia dan komorbid," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya