Liputan6.com, Kiev - Ukraina masih bertahan di tengah serangan Rusia. Wilayah ibukota Kiev hampir dikuasai oleh tentara Negara Beruang Merah.
Sorotan dunia saat ino berfokus pada isu Ukraina-Rusia, termasuk presiden Volodymyr Zelensky yang ogah meninggalkan Kiev, meski negaranya terus diserang habis-habisan.
Baca Juga
Advertisement
Sorotan lain yang juga menyasar pada Volodymyr Zelensky adalah latarbelakangnya sebelum menjadi politisi dan presiden Ukraina.
Sebelumnya, ia adalah seseorang yang berkarier di industri hiburan.
Zelensky adalah seorang pelawak yang pernah membintangi "Servant of the People." Dalam serial televisi tersebut, yang saat ini juga telah ditayangkan di Netflix, ia berperan sebagai guru sekolah yang beralih profesi menjadi presiden Ukraina.
Dalam kontestasi politik Ukraina, Zelensky digambarkan sebagai orang populis yang tidak memiliki banyak pengalaman politik.
Ia sering berkutat pada bisnis, terutama dalam bidang hiburan yang diperkirakan bernilai puluhan juta dollar.
Meski demikian, Zelensky memiliki langkah taktis dalam menanggapi komentar negatif terkait kebijakannya yang dianggap kurang mendalam oleh sebagian pihak.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Merasa Dunia Membiarkan Rusia Serang Ukraina
Volodymyr Zelensky pada Jumat (25/2) mengatakan bahwa negaranya dibiarkan sendiri untuk memerangi Rusia setelah Kremlin melancarkan invasi skala penuh terhadap Ukraina.
Penyataan menyedihkan Volodymyr Zelensky ini disusul dengan data yang menunjukkan bahwa lebih dari 130 warga Ukraina tewas pada hari pertama.
Dikutip dari laman timesofisrael, Jumat (25/2/2022), ia juga meminta bantuan ketika warga sipil menumpuk di kereta dan mobil guna melarikan diri.
“Kami ditinggalkan sendirian untuk membela negara kami,” kata Volodymyr Zelensky dalam pidato video emosional kepada bangsa setelah tengah malam.
“Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut,” tambahnya.
Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2), melancarkan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer dan mengirimkan pasukan dan tank dari tiga sisi.
Advertisement