Mengenal Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina yang Dulunya Pelawak

Sorotan lain yang juga menyasar pada Volodymyr Zelensky adalah latarbelakangnya sebelum menjadi politisi dan presiden Ukraina.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Feb 2022, 10:02 WIB
Volodymyr Zelensky, pelawak yang menjadi kandidat presiden Ukraina (AP Photo)

Liputan6.com, Kiev - Ukraina masih bertahan di tengah serangan Rusia. Wilayah ibukota Kiev hampir dikuasai oleh tentara Negara Beruang Merah.

Sorotan dunia saat ino berfokus pada isu Ukraina-Rusia, termasuk presiden Volodymyr Zelensky yang ogah meninggalkan Kiev, meski negaranya terus diserang habis-habisan.

Sorotan lain yang juga menyasar pada Volodymyr Zelensky adalah latarbelakangnya sebelum menjadi politisi dan presiden Ukraina.

Sebelumnya, ia adalah seseorang yang berkarier di industri hiburan.

Zelensky adalah seorang pelawak yang pernah membintangi "Servant of the People." Dalam serial televisi tersebut, yang saat ini juga telah ditayangkan di Netflix, ia berperan sebagai guru sekolah yang beralih profesi menjadi presiden Ukraina.

Dalam kontestasi politik Ukraina, Zelensky digambarkan sebagai orang populis yang tidak memiliki banyak pengalaman politik.

Ia sering berkutat pada bisnis, terutama dalam bidang hiburan yang diperkirakan bernilai puluhan juta dollar.

Meski demikian, Zelensky memiliki langkah taktis dalam menanggapi komentar negatif terkait kebijakannya yang dianggap kurang mendalam oleh sebagian pihak.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Merasa Dunia Membiarkan Rusia Serang Ukraina

Orang-orang duduk di kereta bawah tanah Kiev, menggunakannya sebagai tempat perlindungan bom di ibu kota Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022. Warga di Kiev tampak berlindung di stasiun bawah tanah kota dan tempat-tempat aman lainnya untuk menghindari invasi Rusia. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Volodymyr Zelensky pada Jumat (25/2) mengatakan bahwa negaranya dibiarkan sendiri untuk memerangi Rusia setelah Kremlin melancarkan invasi skala penuh terhadap Ukraina.

Penyataan menyedihkan Volodymyr Zelensky ini disusul dengan data yang menunjukkan bahwa lebih dari 130 warga Ukraina tewas pada hari pertama.

Dikutip dari laman timesofisrael, Jumat (25/2/2022), ia juga meminta bantuan ketika warga sipil menumpuk di kereta dan mobil guna melarikan diri.

“Kami ditinggalkan sendirian untuk membela negara kami,” kata Volodymyr Zelensky dalam pidato video emosional kepada bangsa setelah tengah malam.

“Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut,” tambahnya.

Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2), melancarkan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer dan mengirimkan pasukan dan tank dari tiga sisi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya