Presidensi G20 di Bali, Menkes Budi: RS dan Tenaga Medis sudah Siap

Rumah sakit dan tenaga medis sudah siap dukung Presidensi G20 di Bali.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Feb 2022, 18:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mendampingi Menko Marves Luhut B. Pandjaitan meninjau RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Jumat (25/2/2022) untuk kesiapan G20 di Bali. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Bali Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) di Bali untuk mendukung perhelatan Presidensi G20 2022. Bahwa fasilitas kesehatan di Bali, terutama rumah sakit beserta tenaga medis sudah siap.

Secara nasional, ketersediaan tempat tidur perawatan COVID-19 di rumah sakit sebanyak 400.000. Kemudian 30 persen di antaranya, dialokasikan untuk perawatan COVID-19.

“Jadi, 120.000 itu 30 persen dari 400.000. Kenapa 30 persen? Karena masih ada orang yang juga sakit jantung, sakit kanker, sakit ginjal, dan lain-lain yang harus juga dirawat,” kata Budi Gunadi saat melakukan kunjungan ke RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Jumat (25/2/2022) mendampingi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengapresiasi kesiapan bidang kesehatan menjelang Presidensi G20 di Bali. Persiapan yang dilakukan Kementerian Kesehatan tidak hanya untuk G20, tapi secara menyeluruh untuk menangani pandemi COVID-19.

“RSUP Sanglah fasilitasnya sudah siap. Sekarang, kami dengan Pak Menkes sedang membicarakan untuk nanti kita siagakan dokter ahli. Untuk G20 ini persiapan harus selesai bulan Juni 2022,” tambahnya.


Tak Perlu Khawatir Kebutuhan Rumah Sakit

RSUD Kota Depok Jadi RS Khusus Corona: Suasana di depan Gedung IGD RSUD Kota Depok, Rabu (6/5/2020). Wali Kota Depok Mohammad Idris menetapkan RSUD Kota Depok sebagai rumah sakit khusus penanganan Covid-19 sejak Senin (4/5) kemarin. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selanjutnya, dari 120.000 tempat tidur yang didedikasikan untuk COVID-19, Budi Gunadi Sadikin menambahkan, sampai sekarang yang terisi baru 38.000 kamar.

Padahal, kasus COVID-19 di Indonesia, terutama varian Omicron sudah lebih tinggi dari puncak varian Delta yang telah menggunakan kamar perawatan sampai 100.000.

“Sekarang, puncak kasus varian Omicron sudah lebih tinggi dari puncak Delta, namun keterpakaian kamar perawatan di rumah sakit hanya 38.000," lanjutnya melalui pernyataan resmi.

"Jadi, teman-teman bisa lihat kebutuhan kamar perawatan di rumah sakit jauh lebih rendah dibandingkan zamannya Delta sehingga saya tidak terlalu khawatir dari kebutuhan rumah sakit untuk pelaksanaan pertemuan G20."


Infografis Bersiap Hadapi Puncak Kasus Covid-19

Infografis Bersiap Hadapi Puncak Kasus Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya