9,8 Ton Makanan Berlebih McDonald's Disalurkan Lewat Program Food Rescue

Food Rescue merupakan salah satu upaya mencegah makanan berlebih menjadi limbah makanan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 26 Feb 2022, 14:31 WIB
Ilustrasi makanan berlebih untuk donasi lewat bank makanan. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Sampah makanan masih jadi masalah yang belum sepenuhnya terselesaikan. Tapi, bukan berarti tidak ada cara untuk mengendalikannya. Program Food Rescue pun diluncurkan McDonald's Indonesia sejak 2020 sebagai bagian dari solusi.

"Ini bentuk partisipasi aktif untuk menimalisir surplus produk dan bantuk atasi tingkat kelaparan di Indonesia," ujar Sutji Lantyka, Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia, dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2022.

Jenis makanan berlebih yang disalurkan meliputi makanan yang digoreng, seperti ayam goreng dan nuget, serta jenis makanan lainnya, seperti kue dan muffin. Jaringan restoran cepat saji itu bekerja sama dengan Food Cycle, bank makanan yang mengelola kelebihan makanan dari berbagai pihak.

"Seiring waktu, pengelolaan surplus product ini enggak bisa sendiri, perlu yang berpengalaman supaya bisa dikelola dan dibagikan kepada masyarakat yang tepat," perempuan yang akrab disapa Echi itu menjelaskan.

Pada tahap pertama, ada enam cabang restoran McDonald's Indonesia yang berpartisipasi sebagai bagian uji coba. Keenam cabang itu terbagi di wilayah Jakarta Utara dan Tangerang Selatan. Food Cycle akan mengambil kelebihan makanan dari masing-masing restoran setiap Senin hingga Jumat, di pagi dan sore hari.

"Sampai saat ini, setidaknya 9,8 ton surplus product sudah disalurkan kepada penerima donasi sejak 2020," ujar Quality Assurance Manager McDonald’s Indonesia, Imam Gazali.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Masih Layak

Proses penimbangan makanan berlebih sebelum disalurkan kepada penerima donasi. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Imam menyatakan semua makanan berlebih yang didonasikan masih layak dikonsumsi. Makanan juga aman menurut standar keamanan pangan. Pihaknya memiliki SOP untuk menangani produk berlebih itu.

"Walau surplus product, ada mekanisme penyimpanan tertentu. Kami simpan di kontainer tertutup sehingga terhindar dari benda asing atau kontaminasi," ujarnya.

Pihaknya juga menguji makanan di laboratorium, termasuk uji mikrobiologi dan tes organoleptik, untuk memastikan kualitas makanan tidak berubah dalam hal rasa, tekstur, dan aroma. Pengujian itu juga dijadikan pedoman proses pendistribusian program Food Rescue. "Ada durasi pengambilan dari jam berapa sampai jam berapa, (yang mengambil) tidak boleh lebih dari jam itu," kata dia.

Petugas yang menyiapkan makanan berlebih juga diharuskan menggunakan peralatan yang higienis, seperti memakai sarung tangan dan pencapit. "Ini menyangkut orang banyak, sensitivitas perut orang kan berbeda-beda. Enggak boleh karena surplus kemudian diberikan asal-asalan.

 

 


Transparansi

Proses pendistribusian makanan berlebih kepada penerima donasi. (dok. McDonald's Indonesia)

Pendistribusian makanan diserahkan kepada Food Cycle Indonesia. Cogito Ergo Sumadi Rasan selaku General Manager Food Cycle Indonesia menerangkan, proses kurasi produk dilakukan beberapa kali sebelum disampaikan kepada penerima manfaat untuk memastikan bahwa makanan tersebut masih layak dikonsumsi.

Bank makanan itu juga bekerja sama dengan yayasan yang legal dalam mendistribusikan makanan. Setiap kali berpindah tangan, makanan yang diterima akan ditimbang dan diperiksa apakah masih baik untuk diberikan.

"Kalau kita hitung sejak 2020, sejak bekerja sama dengan McD, sudah ada 9,8 ton makanan diberikan kepada lebih dari 12 ribu penerima manfaat melalui 51 organisasi yang bekerja sama dengan kami," kata dia.

 


Berkelanjutan

Proses pendistribusian makanan berlebih kepada penerima donasi. (dok. McDonald's Indonesia)

Imam menyebut jumlah makanan surplus yang disalurkan bisa saja bertambah bila cabang yang bergabung dalam program itu juga bertambah. Namun, ia berharap pihak lain juga ikut berperan dalam upaya menekan jumlah limbah makanan sekaligus memerangi kelaparan di sekitarnya.

"Kami berharap ini berkelanjutan. 9,8 ton itu baru di tiga store di Jakarta Utara dan tiga store di Tangsel. Mungkin ini semacam stimulan untuk pihak lain, dan juga NGO lain yang punya konsep seperti Food Cycle," ujarnya.

 


7 Penyebab Sampah Makanan

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya