Vaksinolog: Vaksin Tidak Sebabkan Hasil Tes COVID-19 Positif

Vaksinasi justru dapat mengurangi risiko long covid atau gejala-gejala yang masih menyertai para penyintas COVID-19.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 26 Feb 2022, 17:00 WIB
Banner Infografis Cek Fakta: Waspada Terpapar Hoaks Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah).

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinolog, dr Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD memastikan bahwa semua vaksin tidak menyebabkan hasil tes COVID-19 baik Antigen atau RT-PCR menjadi reaktif atau positif.

Menurut dr Dirga, vaksin COVID-19 tidak mengandung virus hidup. Sehingga vaksin aman digunakan dan dapat meningkatkan antibodi.

"Vaksin COVID-19 merek apapun tidak mungkin menyebabkan hasil swab kita positif," kata dr Dirga dalam acara Virtual Class Cek Fakta Liputan6.com bertajuk Dahsyatnya Omicron, Bikin Pertahanan Tubuh Jebol, Jumat (25/02/2022).

Dr Dirga pun meragukan klaim seseorang terinfeksi COVID-19 usai disuntik vaksin. Ia menjelaskan, jika seseorang mendapati hasil tes COVID-19 yang dilakukannya positif setelah melakukan vaksin, itu dikarenakan ia telah terpapar virus tanpa ia sadari.

"Itu bukan karena vaksin, itu karena terinfeksi COVID-19 secara ilmiah. Bisa jadi 1 sampai 2 hari sebelum vaksin, dia terinfeksi COVID-19," ucap dr Dirga.

Dr Dirga menambahkan, vaksinasi lengkap dapat mengurangi risiko long covid atau gejala-gejala yang masih menyertai para penyintas COVID-19.

"Ada satu penelitian dari Inggris, disimpulkan bahwa orang-orang yang sudah divaksinasi kalau sampai dia kena COVID-19, risiko mengalami long covid itu turun sampai 49%," tambah dr Dirga.

Selain efektif untuk meringankan long covid, vaksinasi juga dapat meringankan gejala COVID-19 varian Omicron. Terutama jika orang tersebut telah mendapat dosis ketiga atau booster, efektivitas vaksinnya mencapai 90-95%.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya