Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia terus berkomitmen mendukung Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BWI) untuk mendorong percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Indonesia Maju.
Hal ini diwujudkan melalui sinergi dengan Kementerian dan Pemerintah Daerah terkait, di antaranya dalam bentuk peningkatan kapasitas UMKM, peningkatan akses pasar, akses pembiayaan, dan akselerasi transformasi digital UMKM.
Advertisement
Dikutip dari keterangan resmi Bank Indonesia, Sabtu (26/2/2022), hasil yang diperoleh dari program Gernas BBI ini tampak nyata. Sebelumnya, pada tahun 2019 jumlah UMKM yang onboarding hanya 8 juta UMKM.
Pasca diluncurkan Gernas BBI pada 2020, jumlah UMKM onboarding bertambah signifikan sejumlah 9,2 juta UMKM sehingga mencapai 17,2 juta UMKM pada akhir 2021, atau meningkat lebih dari 2x lipat dibandingkan sebelum peluncuran Gernas BBI dan BWI.
Khusus UMKM binaan Bank Indonesia, keikutsertaan dalam Gernas BBI 2021 diselaraskan dengan berbagai event yang diselenggarakan sepanjang tahun. Kegiatan ini mampu membukukan penjualan Rp57,38 miliar pada exhibition, Rp1,45 miliar transaksi e-commerce.
Kemudian, Rp2,77 miliar penjualan ekspor, Rp4,94 miliar business matching ekspor, dan Rp388,84 miliar business matching pembiayaan.
Selanjutnya, untuk pemanfaatan QRIS, pada Desember 2021 terdapat sekitar 14,78 juta merchant QRIS, 89 persen di antaranya merupakan UMKM.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pondasi Gernas BBI
Data tersebut menunjukkan, pondasi Gernas BBI sebagai upaya peningkatan demand produk UMKM dan perluasan kecintaan produk lokal telah berjalan cukup sukses.
Pada tahun 2022, Gernas BBI memiliki banyak terobosan, diantaranya penerapan konsep harvesting yang membutuhkan komitmen para pihak untuk mewujudkan UMKM naik kelas.
Inovasi pada GBBI tahun 2022 sebagai upaya menjaga obor semangat Bank Indonesia untuk terus mendukung GBBI setiap bulannya, termasuk menjadi movement manager pada Februari 2022 di Sulawesi Selatan.
Provinsi Sulawesi Selatan sangat kaya akan produk-produk inovatif yang siap berlayar menuju pasar global. Mulai dari kain tenun seperti tenun Sengkang, tenun Rongkong, tenun Toraja, dengan hiasan berbagai corak dan motif – sebut saja motif lagosi, cobo, makkalu, toraja hingga lontara.
Advertisement