Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kini melakukan pembangunan Ibu Kota Negara baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dengan mengusung konsep smart city. Tokoh masyarakat adat Kalimantan, Agustin Teras Narang yang juga anggota DPR RI mengatakan, perlu adanya pelibatan warga setempat dalam upaya tersebut.
"Saya tidak mengharapkan masyarakat hanya sebagai penonton," tutur Teras dalam diskusi yang digelar Jakarta Journalist Center, Sabtu (26/2/2022).
Advertisement
Menurut mantan Gubernur Kalimantan Tengah itu, upaya mewujudkan rencana pembangunan IKN yang mengusung konsep smart city dinilai perlu melibatkan masyarakat di sekitar area Ibu Kota Negara Baru, sehingga tidak menjadi minoritas baru di Ibu Kota Negara baru.
"Hal dipertanyakan sejauh mana masyarakat mendapat perhatian menjadi bagian membangun IKN," jelas dia.
Sejauh ini, lanjut Teras, masyarakat sekitar hanya dilibatkan untuk menghadiri diskusi dalam rangka mendengarkan pandangan pemerintah mengenai rencana pembangunan IKN. Untuk itu, diperlukan sosok pemimpin kepala otorita IKN yang mampu memimpin pembangunan IKN dan merangkul warga sekitar.
Terlebih, akan ada proses akulturasi budaya antara warga pendatang dengan warga setempat.
"Tentu yang paling berperan pimpinan di Ibu Kota Nusantara.Yang memimpin IKN apakah mampu komunikasi dengan baik. Mampu untuk memproses percepatan bukan bicara keahlian, tetapi kemampuan dalam rangka memimpin akomodir kebutuhan," katanya.
Cita-Cita Ibu Kota Baru
Rencana pembangunan Ibu Kota Negara Baru seyogyanya telah ada sejak zaman Presiden Soekarno, yakni bermaksud memindahkan Ibu Kota Negara ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Kemudian, Presiden Soeharto juga mempunyai keinginan membangun Ibu Kota Negara di Jonggol, berlanjut ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diharapkan terwujud di masa Presiden Joko Widodo.
Meski begitu, terdapat sejumlah pihak yang menolak dan telah mengajukan uji materi terhadap Undang-Undang IKN ke Mahkamah Konstitusi (MK). Teras menilai, Indonesia merupakan negara hukum dan demokrasi sehingga hal itu lumrah terjadi dalam prosesnya.
"Cita-cita luar biasa. Tentu menjadi harapan. Kita doakan sekira terlaksana pelaksanaan melibatkan seluruh komponen masyarakat yang ada," Teras menandaskan.
Advertisement