Liputan6.com, Jakarta - KBRI Kiev telah memasang status Siaga 1 bagi WNI yang ada di Ukraina. Kantor perwakilan RI juga telah memberikan arahan pada WNI terkait situasi di lapangan.
"Pada tanggal 22 Februari menetapkan status Siaga 3, lalu pada tanggal 24 Februari KBRI menetapkan status Siaga 1," ujar Judha Nugraha dalam press briefing Kemlu RI, Sabtu (26/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
"KBRI Kiev melakukan updating rencana kontijensi bekerja sama dengan pusat dan melibatkan perwakilan terdekat yaitu, KBRI Warsawa, KBRI Bratislava, KBRI Bucharest dan juga KBRI Moskow."
Judha Nugraha menyampaikan bahwa upaya ini sesuai dengan permenlu 5 tahun 2018, dimana ada kewajiban seluruh perwakilan RI untuk memiliki rencana perlindungan kontijensi.
Saat ini, pemerintah RI telah membentuk tim evakuasi yang terdiri dari unsur-unsur kementerian dalam negeri, kemudian TNI.
Meski demikian, Judha Nugraha belum menjelaskan secara detail kapan waktu evakuasi tersebut, mengingat sejumlah pertimbangan.
"Prioritas kita adalah keamanan. Oleh karena itu kita harus menjalani komunikasi dengan berbagai pihak demi keamanan.
"Kita telah siapkan pesawat pribadi, kami akan sampaikan detailnya kemudian."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
153 WNI dalam Kondisi Aman
KBRI Kiev menyebut ada penambahan data dari jumlah WNI di Ukraina. Dari data base yang diperoleh, ada sekitar 153 WNI yang tercatat.
"Ini adalah kondisi terakhir yang ada dan kemudian total warga Indonesia di sana ada penambahan. Jumlahnya yaitu 153 orang yang tercatat dalam jumlah data base terbaru yang dimiliki KBRI Kiev," kata Judha Nugraha.
"Konsentrasi WNI kita yang terbesar di Kiev dan Oddesa. Mayoritas mereka adalah pekerja migran yang bekerja di bidang manufacture dan juga hospitality."
"Dalam komunikasi kami dengan mereka, semua aman dan selamat. Ini adalah langkah-langkah sebelum terjadinya serangan."
Advertisement