BNPB: Korban Meninggal Akibat Gempa Pasaman Bertambah Jadi 10 Orang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal dunia akibat gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat kini menjadi jadi 10 orang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 26 Feb 2022, 21:46 WIB
Gempa dengan Magnitudo 6,1 (dimutakhirkan dari M 6,2) yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat mengakibatkan beberapa rumah rusak ringan hingga berat. (Sumber: Twitter @DaryonoBMKG)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal dunia akibat gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat kini menjadi jadi 10 orang. Hal itu disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat jumpa pers perkembangan teranyar sore hari ini.

"Korban jiwa bertambah dua hari ini yang berhasil dievaluasi," kata Suharyanto dalam keterangan diterima, Sabtu (26/2/2022).

Suharyanto merinci 10 korban jiwa, tersebar di dua titik, yaitu 4 orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 6 di Kabupaten Pasaman. Kebanyakan dari korban meninggal karena tertimpa bangunan dan dua disebabkan longsor pascagempa.

Terkait korban hilang, Bupati Pasaman Benny Utama mengungkap, masih ada empat orang yang masih dalam pencarian. Dia menduga, korban terbawa arus sungai akibat turunnya sebagian tanah di lereng gunung Talamau.

"Pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan," Benny menutup.

 


Status Tanggap Darurat Bencana

Sejumlah bangunan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, dilaporkan rusak akibat gempa beruntun Magnitudo 6,2 dan 5,2 yang terjadi pada Jumat (25/2/2022), pukul 08.39 WIB. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat sudah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022.

Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya