Liputan6.com, Jakarta Pada tanggal 23 Februari 2022 lalu, warga Brunei Darussalam memenuhi jalan utama Ibu Kota Brunei, Bandar Seri Begawan. Mereka datang untuk melihat langsung Parade Hari Kebangsaan Brunei Darussalam ke-38.
Masyarakat Indonesia yang tinggal di Brunei Darussalam, turut berpartisipasi dalam perayaan tersebut, yang diwakili oleh Kedaulatan Besar Republik Indonesia (KBRI), bekerjasama dengan Persatuan Masyarakat Indonesia (PERMAI).
Parade Indonesia terdiri dari peserta yang memakai 12 baju adat daerah dan 24 baju seragam batik, mewakili berbagai provinsi di Indonesia dipertunjukkan.
Baca Juga
Advertisement
Parade tersebut dipimpin oleh Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia (Permai) Mukhidin Umar. Delegasi menyusuri jalan ibu kota sepanjang 400 meter, menuju ke Taman Haji Sir Muda Omar 'Ali Saifuddien.
Kegiatan tersebut dalam rangka memberikan salam hormat kepada Sultan Haji Hassanal Bolkiah, keluarga diraja serta pejabat tinggi Brunei Darussalam di tribun lapangan.
Turut menyaksikan dari tribun bersama, sultan yaitu para Kepala Perwakilan Asing di Brunei Darussalam, termasuk Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Dr. Sujatmiko didampingi Nani Sujatmiko.
Dubes untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko mengatakan, peserta parade dari Indonesia sangat bergembira mengikuti parade tersebut.
“Kami tiba-tiba merasa seperti menjadi seorang selebriti. Karena selama pawai, kami selalu menjadi pusat perhatian dengan memakai pakaian adat,” ucapnya, Sabtu (26/2/2022).
Dia juga menyampaikan rasa bangga dengan komunitas Indonesia, yang tiap tahun meramaikan Parade Hari Kebangsaan Brunei Darussalam. Sekaligus memamerkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya baju adat yang beragam bentuk dan warnanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pawai Tahunan
Perbarisan Kebangsaan adalah acara pawai tahunan, yang diadakan untuk merayakan Hari Nasional Brunei yang jatuh setiap tanggal 23 Februari.
Sesuai protokol kesehatan (prokes) yang berlaku di Brunei Darussalam, parade tahun ini diadakan dalam skala yang lebih kecil dari tahun sebelumnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 161 kelompok atau delegasi, dengan jumlah total peserta sebanyak 3.800 orang. Yang terdiri dari kelompok militer, pemerintah, swasta, sekolah serta komunitas lokal dan asing.
Pembatasan partisipan juga berdampak pada jumlah peserta, dari komunitas Indonesia yang tahun ini hanya 36 orang. Selain Indonesia, komunitas asing yang mengikuti parade kali ini yaitu komunitas Malaysia, Filipina, Thailand dan India.
Advertisement
