Warga berjalan melewati banjir menyusul hujan lebat di distrik Ran-ngea di provinsi Narathiwat, Thailand selatan (26/2/2022). Hujan yang disebabkan oleh angin timur laut di atas Teluk Thailand terus berlanjut selama tiga hari berturut-turut di provinsi perbatasan selatan ini. (AFP/Madaree Tohlala)
Warga berjalan melewati banjir menyusul hujan lebat di distrik Ran-ngea di provinsi Narathiwat, Thailand selatan (26/2/2022). Lebih dari 7.200 rumah tangga di 195 desa telah terkena dampak, dengan 6.891 rumah rusak, karena Sungai Sungai Kolok yang diguyur hujan terus meluap. (AFP/Madaree Tohlala)
Seorang warga melihat banjir dari rumahnya di distrik Ran-ngea di provinsi Narathiwat, Thailand selatan (26/2/2022). Hujan yang disebabkan oleh angin timur laut di atas Teluk Thailand terus berlanjut selama tiga hari berturut-turut di provinsi perbatasan selatan ini. (AFP/Madaree Tohlala)
Warga diangkut melalui banjir di distrik Ran-ngea di provinsi Narathiwat, Thailand selatan (26/2/2022). Lebih dari 7.200 rumah tangga di 195 desa telah terkena dampak, dengan 6.891 rumah rusak, karena Sungai Sungai Kolok yang diguyur hujan terus meluap. (AFP/Madaree Tohlala)
Warga diangkut melalui banjir di distrik Ran-ngea di provinsi Narathiwat, Thailand selatan (26/2/2022). Hujan yang disebabkan oleh angin timur laut di atas Teluk Thailand terus berlanjut selama tiga hari berturut-turut di provinsi perbatasan selatan ini. (AFP/Madaree Tohlala)
Warga diangkut melalui banjir di distrik Ran-ngea di provinsi Narathiwat, Thailand selatan (26/2/2022). Lebih dari 7.200 rumah tangga di 195 desa telah terkena dampak, dengan 6.891 rumah rusak, karena Sungai Sungai Kolok yang diguyur hujan terus meluap. (AFP/Madaree Tohlala)