Website Resmi Kantor Presiden Vladimir Putin Down Gara-Gara Rusia Serang Ukraina

Website resmi kantor kepresidenan Rusia, Kremlin.ru, tumbang setelah Rusia melancarkan serangan ke Ukraina.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 27 Feb 2022, 14:25 WIB
Ilustrasi Kremlin (Michael Parulava/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Website resmi Kremlin--kantor Presiden Vladimir Putin--beralamat kremlin.ru, tumbang pada Sabtu (26/2/2022). 

Tumbangnya website Istana Kepresidenan Putin ini karena serangan DDoS (distributed denial of service) yang dilancarkan oleh pasukan hacker Ukraina. Selain website kantor kepresidenan, situs terkait pemerintah dan media terafiliasi pemerintah Rusia juga tumbang.

Mengutip Reuters, Minggu (27/2/2022), tumbangnya laman-laman tersebut terjadi ketika wakil perdana menteri Ukraina Mykhailo Fedorov, mengatakan pihaknya telah meluncurkan pasukan hacker Ukraina untuk memerangi Rusia di dunia maya.

Dalam laporan Reuters lainnya, Ukraina memanggil para 'hacker bawah tanah' untuk membantu negara tersebut melindungi negaranya, dengan melancarkan misi mata-mata siber terhadap pasukan Rusia.

"Kami membentuk pasukan IT. Ada berbagai tugas untuk semua hacker. Kami lanjut untuk berperang di dunia siber," kata Fedorov melalui cuitan di Twitter.

Cuitan tersebut terhubung dengan sebuah kanal di Telegram yang mempublikasikan sebuah daftar website penting di Rusia.

Daftar yang dimaksud memuat 31 website penting di Rusia terkait dengan bisnis dan organisasi pemerintah, termasuk perusahaan energi Rusia, Gazprom, produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil, tiga bank, dan website pemerintah.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sebelumnya Ukraina Diserang Hacker

Seorang tentara Ukraina berjalan melewati truk militer yang terbakar, di sebuah jalan di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). Pasukan Rusia menyerbu ke arah ibu kota Ukraina pada Sabtu (26/2), dan pertempuran jalanan pecah saat pejabat kota mendesak penduduk untuk berlindung. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Pada Rabu lalu, perusahaan keamanan siber ESET mengungkap, software perusak ditemukan beredar di Ukraina dan mengenai ratusan komputer.

Banyak pihak pun curiga bahwa Rusia lah yang telah melancarkan serangan siber. Apalagi selama ini Rusia sering dituding melakukan serangan siber terhadap Ukraina dan negara-negara lain, termasuk pada lembaga pemerintah dan lembaga keuangan.

Pekan lalu, Inggris dan Amerika Serikat mengatakan, hacker militer Rusia berada di balik serangkaian serangan DDoS yang secara singkat membuat situs perbankan dan pemerintah Ukraina tumbang sebelum serangan dimulai. Rusia saat itu membantah tudingan tersebut.


Kelompok Hacker Anonymous Juga Mau Serang Rusia

CloudFlare disebut tidak memilih-milih konsumen, bahkan dicurigai melindungi banyak website yang berhubungan dengan ISIS.

Lewat akun Twitter yang terkait dengan kelompok hacker Anonymous, kelompok ini juga mengumumkan rencana untuk membidik Rusia di dunia maya.

Kebocoran dan peretasan bertema Rusia yang kerap disebut dilakukan oleh kelompok hacker Anonymous memang mulai menyebar di seluruh web.

Disebutkan Reuters, memang bukan hal yang aneh ketika peretas lepas untuk terjun ke konflik global. Namun tindakan serupa pernah terjadi selama pemberontakan Arab Spring.

(Tin/Isk) 


Infografis Tentang Serangan Rusia Terhadap Ukraina

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya