Liputan6.com, Jakarta - Pada Kamis 24 Februari 2022 Rusia melancarkan serangan militer kepada Ukraina atas konflik yang kembali memanas di antara dua negara tersebut.
Akibatnya, 137 warga sipil dan personel militer Ukraina telah tewas dan 316 orang lainnya luka-luka. Di balik serangan tersebut, terselip cerita sedih salah satunya dari keluarga korban pengeboman.
Advertisement
Wartawan Ukraina Olga Malchevska mengatakan dalam siaran TV pada Jumat bahwa dia baru saja mengetahui keluarganya termasuk di antara banyak korban perang di Ukraina.
Dalam siaran BBC World News perempuan berambut pirang mengatakan, rumah keluarganya di Kyiv, ibukota Ukraina, dihancurkan dalam invasi Rusia yang sedang berlangsung.
"Ya, ketika kami sepakat kemarin untuk datang ke studio di pagi hari, saya tidak dapat membayangkan pada pukul 3 pagi waktu London saya akan mengetahui bahwa rumah saya dibom," katanya kepada penyiar BBC World News Karin Giannone dikutip Senin, 28 Februari 2022.
"Rekaman yang dilihat semua orang itu benar-benar rumah saya."
Simak Video Berikut Ini
Berlindung di Bawah Tanah
Ketika beberapa gambar gedung hancur ditampilkan di layar, Olga dengan suara bergetar mengatakan bahwa itu benar-benar rumahnya.
“Saya tidak percaya bahwa gambar yang baru saja saya lihat adalah tempat yang biasanya saya tinggali.”
Gambar menunjukkan sebuah gedung yang seperti rumah susun hancur di beberapa bagian dan terlihat ada bekas terbakar di temboknya. Tak hanya di gedung tersebut, kerusakan juga terlihat di beberapa bagunan yang ada di sekitarnya.
Setelah beberapa waktu tak dapat dihubungi, sang ibu akhirnya memberi kabar. Menurut ibunya, walau rumah sudah hancur, untungnya keluarganya selamat karena berlindung di bawah tanah ketika pengeboman.
"Dia (ibu) berlindung, dia bersembunyi di ruang bawah tanah dan untungnya, dia tidak berada di gedung kami yang dibom pada malam hari."
Advertisement
Masih Berkembang
Invasi masih terus berkembang. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan Jumat pagi waktu setempat bahwa setidaknya 137 orang tewas dan 316 terluka, mengutip People.com.
Menurutnya, kebanyakan korban tewas adalah tantara. Namun, ada juga laporan warga sipil yang terbunuh, termasuk setidaknya satu anak kecil. Angka tersebut juga termasuk staf medis. Sedangkan, jumlah korban Rusia masih belum jelas.
Rusia memulai invasinya ke Ukraina awal pekan ini, menurut pemerintah, dengan pasukan bergerak dari utara, timur dan selatan.
Sejumlah warga terlihat berusaha melarikan diri. "Kita menghadapi perang dan horor. Apa yang bisa lebih buruk?" kata wanita 64 tahun yang tinggal di Kyiv kepada wartawan.
Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin
Advertisement