Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video beredar di media sosial yang menunjukkan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Mensos Risma diusir warga setempat ketika meninjau lokasi gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu 26 Februari 2022.
Kunjungan Risma ke lokasi sendiri untuk memastikan bahwa kebutuhan warga terdampak gempa Pasaman Barat terpenuhi.
Advertisement
"Mensos memastikan warga mendapatkan bantuan dan terpenuhi kebutuhan dasarnya," dikutip Liputan6.com dari akun Twitter resmi Kementerian Sosial @Kemensos RI, Minggu (27/2/2022).
Ada dua lokasi yang dikunjungi Risma yakni, Negeri Kajay Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat dan Nagari Malampah Kec. Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Saat hendak meninjau, tiba-tiba ada seorang warga terdampak gempa yang marah-marah dan mengusir Risma.
"Enggak usah lihat-lihat warga kami. Enggak usah kasih lihat," ujar warga tersebut kepada Risma dilihat dari video yang diunggah akun Twitter @Lelaki_5unyi, Minggu (27/2/2022).
Petugas keamanan pun langsung mengamankan warga tersebut dan membawanya menjauh dari Risma. Kendati begitu, Risma akhirnya tetap meninjau lokasi gempa bumi di Pasaman Barat. "Iya, ini kan mau ke sana," ucap Risma.
Korban Tewas 10 Orang
Sebelumnya, korban meninggal akibat gempa bumi Magnitudo 6,1 di Sumatera Barat bertambah dua orang. Jadi, total korban yang dinyatakan meninggal yakni sebanyak 10 orang.
"Menurut perkembangan laporan dari lapangan per Sabtu (26/2) pukul 20.56 WIB, sebanyak 2 warga kembali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sehingga total korban jiwa menjadi 10 orang," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (27/2/2022).
Abdul merinci, sebanyak 10 korban meninggal, empat di antaranya berasal dari Kabupaten Pasaman Barat, sementara enam lainnya dari Kabupaten Pasaman.
Advertisement
13.000 Orang Mengungsi
Sementara untuk korban luka, menurut Abdul, di Pasaman Barat terdapat 37 orang luka berat, 310 orang luka ringan. Di Pasaman, lima orang mengalami luka berat dan 36 luka ringan. "Sebanyak 13.000 jiwa mengungsi," kata dia.
Gempa yang berpusat di 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer itu juga mengakibatkan 103 unit rumah rusak berat, 5 unit rumah rusak ringan, kurang lebih 1.307 unit rumah rusak ringan, 3 unit fasilitas pendidikan rusak berat, 2 rumah ibadah rusak, 1 bangunan fasilitas umum rusak, termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan.