IDAI: Anak Juga Punya Risiko Alami Infeksi Ulang serta Long COVID

Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Yogi Prawira mengatakan bahwa infeksi ulang dan long COVID sudah terjadi pada anak-anak.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Feb 2022, 10:43 WIB
Anak-anak bermain gelembung sabun saat menghabiskan waktu di Taman Puring, Jakarta, Minggu (9/1/2022). Di tengah ancaman penyebaran covid-19 varian Omicron dan pemberlakukan PPKM level 2, masyarakat tetap melakukan aktivitas pada akhir pekan di luar rumah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Yogi Prawira mengatakan bahwa infeksi ulang dan long COVID sudah terjadi pada anak-anak.

“Reinfeksi (infeksi ulang) terus terang sudah dilaporkan termasuk infeksi pada orang-orang yang sudah divaksinasi. Sehingga, tetap kalaupun sudah terinfeksi dan vaksinasi sebelumnya, protokol tidak boleh lengah,” kata Yogi dalam seminar daring Herohelp.id bersama IDAI, Minggu (27/2/022).

“Usia anak pun sudah beberapa dilaporkan ada yang mengalami reinfeksi,” tambahnya.

Sedangkan, terkait long COVID atau gejala yang terjadi setelah dinyatakan negatif, awalnya masyarakat menganggap bahwa gejala pasca COVID-19 hanya dialami oleh orang dewasa. Padahal, seiring berjalannya waktu sudah ada laporan long COVID pada anak.

“Saat ini memang sedang dilakukan penelitian di Indonesia tentang long COVID. Lebih dari 12 minggu pascainfeksi COVID ada sebagian anak yang melaporkan gejala yang tidak spesifik.”

Simak Video Berikut Ini


Gejala Long COVID pada Anak

Yogi menambahkan, gejala long COVID memang sangat tidak spesifik. Beberapa anak melaporkan gejala mudah lelah hingga gangguan konsentrasi.

Beberapa anak lainnya mengeluhkan rasa yang berbeda saat makan dan minum. Padahal, jenis makanan dan minumannya sama dengan yang dimakan sebelum positif COVID-19. Dengan kata lain, indera perasanya belum normal.


Faktor Risiko Long COVID

Terkait faktor risiko long COVID, Yogi menjelaskan bahwa hingga kini para ahli belum bisa menemukannya.

“Faktor risiko untuk terjadi long COVID sampai sekarang belum bisa kita temukan. Kemudian, apakah anak-anak yang tadinya tanpa gejala dan gejala ringan akan bebas dari long COVID? Itu juga belum tentu.”

Sedangkan, terkait angka kejadiannya, long COVID dilaporkan antara 5 hingga 10 persen dari anak-anak yang terinfeksi. Durasi long COVID-nya pun bervariasi mulai dari 3 hingga 6 bulan setelah sembuh.

“Sebagian membaik 3 sampai 6 bulan kemudian,” katanya.

 

 


Infografis Vaksin Merah Putih Karya Anak Bangsa COVID-19

Infografis Vaksin Merah Putih Karya Anak Bangsa Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya