100 Pakaian Adat dan Lukisan Karya Seniman Indonesia Hadir dalam Bentuk NFT

Dalam acara IDCEX 2022 dilakukan peluncuran Relictum NFT Indonesia dengan peragaan busana pembuatan NFT 100 pakaian adat Indonesia serta seminar dan workshop NFT.

oleh Iskandar diperbarui 27 Feb 2022, 19:00 WIB
Founder Digital Asset Academy Sulistya Putra bersama Founder Kata Hati Institute Erbe Sentanu dan Direktur Jabar Digital Service Agi Purwa. Dok: Digital Asset Academy

Liputan6.com, Jakarta Digital Asset Academy baru saja meresmikan pembukaan Indonesia Creative Economy Expo (IDCEX 2022). Bandung Art Expo yang pertama kali digelar pada IDCEX 2022 diikuti oleh para pelukis dan seniman Indonesia , khususnya dari Bandung dan Jawa Barat.

Tujuannya untuk meningkatkan promosi karya lukis dan menghadirkan solusi untuk meningkatkan penghasilan mereka di masa pandemi melalui NFT.

NFT atau Non Fungible Token sendiri adalah sebuah karya digital berupa gambar, teks, video, musik, dan gif yang bisa diperjualbelikan dengan dukungan teknologi Blockchain.

IDCEX 2022 menyajikan edukasi publik melalui talkshow ekonomi kreatif Indonesia, peluncuran marketplace Relictum NFT Indonesia dengan peragaan busana pembuatan NFT 100 pakaian adat Indonesia serta seminar dan workshop NFT.

"Relictum NFT yang berbasis Blockchain 5.0 Relictum.io akan meningkatkan kualitas NFT dengan platform yang lebih cepat dan terpercaya," klaim Founder Digital Asset Academy, Sulistya Putra melalui keterangannya, Minggu (27/2/2022).

Ia menambahkan platform RelictumNFT.Market memiliki sistem penyimpanan aset token NFT di crypto wallet Relictum Node sehingga lebih aman daripada menitipkan koleksi NFT di lokapasar NFT seperti Opensea yang belum lama ini ditembus hacker.

"Relictum NFT akan berperan mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak di era digital," ucapnya menambahkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Melindungi Hak Cipta

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Sulistya menyebut Relictum NFT adalah sertifikasi digital untuk hak atas kekayaan intelektual dan karya seni.

"Platform ini sangat penting untuk memberi nilai tambah tinggi pada karya kreatif putra-putri Indonesia, melindungi hak cipta berbagai motif batik dan kain tenun Nusantara, srta mengembangkan ekonomi digital kreatif di Indonesia," ujarnya.

Relictum NFT sendiri memiliki kategori, seperti Premium untuk karya seni bernilai sangat tinggi. Misalnya, koleksi museum, seniman ternama, tokoh, artis, atlet, serta selebritas nasional dan internasional.

Lalu ada kategori World untuk gambar 3D, meme, fotografi, animasi, dan seni digital karya masyarakat umum. Ada pula kategori Design untuk arsitek dan desain industri.

Terakhir, ada kategori Islam untuk kaligrafi dan karya seni dari kebudayaan Islam berbagai negara.


Royalti Bagi Hasil

Ghozali Everyday Beri Tips Sebelum Jual NFT di Marketplace (unsplash/pawelczerwinski).

Pengembangan platform Relictum NFT didukung 10 miliar Genesis Token (GTN) dan 50 persen atau sebanyak 5 miliar GTN dapat dimiliki oleh para investor aset digital melalui "private sale".

Saat ini telah terjual 1,9 miliar GTN. Para pemilik GTN mendapat keuntungan ganda, yaitu dari kenaikan nilai aset digital cryptocurrency GTN dan royalti bagi hasil dua kali sebulan.

Pada acara Bandung Art Expo IDCEX, Tisna seorang seniman lukis menyerahkan satu lukisan diri Sulistya Putra dan menerima 8.000 GTN.

Hal itu menginspirasi para pelukis lainnya hingga ada sepuluh lukisan yang dibarter dengan aset digital GTN. Ini adalah peristiwa bersejarah, yaitu transaksi pembayaran barang dengan GTN 100 persen pertama di dunia.


INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya