Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Ukraina telah mengumpulkan lebih dari USD 10 juta atau sekitar Rp 143,69 miliar (asumsi kurs Rp 14.369 per dolar AS) dalam bentuk donasi cryptocurrency. Peralihan dari metrode crowfunding ini yang mungkin tidak membantu melewati invasi brutal dari Rusia.
Akun Twitter resmi pemerintah Ukraina mengunggah alamat untuk dua dompet kripto. Satu hanya menerima bitcoin dan lainnya mengambil ether, tether dan token yang melacak nilai dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan penelitian dari perusahaan analitik blockchain elliptic menyebutkan dompet kripto telah menarik dana USD 10,2 juta. Angka ini di atas jutaan uang digital yang disumbangkan ke organisasi non-pemerintah yang mendukung miliater Ukraina.
Baca Juga
Advertisement
Sekitar USD 1,86 juta dari uang yang disumbangkan ke pemerintah Ukraina dihasilkan melalui penjualan token yang tidak dapat dipertukarkan atau NFT.Elliptic menyebutkan, awalnya dana itu untuk pendiri WikiLeaks Julian Assange.
Perkembangan tersebut menunjukkan bagaimana Ukraina beralih ke kripto untuk mendapatkan bantuan selama serangan militer Rusia ke Ukraina. Serangan itu dimulai pada Kamis, 24 Februari 2022.
Come Back Alive, LSM yang sediakan peralatan militer untuk Ukraina telah terima sumbangan kripto sejak 2018. Pihaknya telah kumpulkan jutaan dolar uang digital sejak investasi Rusia. Total sumbangan crypto kepada pemerintah Ukraina dan LSM yang mendukung mencapai USD 16,7 juta. Hal itu berdasarkan Elliptic.
"Aset kripto seperti Bitcoin telah muncul sebagai metode crowdfunding alternatif yang penting,” ujar Chief Scienties Elliptic Tom Robinson, dilansir dari CNBC, Minggu (27/2/2022).
Ia menuturkan, mereka izinkan sumbangan cepat lintas batas, yang melewati lembaga keuangan yang mungkin memblokir pembayaran ke kelompok-kelompok ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerintah Longgarkan Ketentuan
Come Back Alive memiliki halaman penggalangan dana Patreon yang ditangguhkan pekan ini. Come Back Alive menyebutkan, tidak mengizinkan kampanye apapun yang terlibat dalam kekerasan atau pembelian peralatan militer.
Militer Ukraina awalnya menyarankan untuk tidak menerima dana dalam uang digital pada bitcoin. Ukraina dalam situs web pemerintah menyebutkan undang-undang nasional tidka mengizinkan Kementerian Pertahanan Ukraina untuk memakai sistem pembayaran lain.
Namun, pemerintah tampaknya telah melonggarkan sikap ini.
Sebelumnya, Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov meminta platform exchange kripto besar untuk memblokir pembayaran kepada pengguna Rusia.
"Sangat penting untuk membekukan tidak hanya alamt yang terkait dengan politikus Rusia dan Belarusia, tetapi juga untuk sabotase pengguna biasa,” cuit Fedorov.
Amerika Serikat, sekutu Eropa dan Kanada sepakat untuk menghapus bank-bank Rusia tertentu dari Swift, sistem pesan antar bank. Mereka juga setuju untuk mencegah bank sentral Rusia menyebarkan cadangan internasionalnya dengan cara yang dapat merusak sanksi.
Advertisement