Perpanjang Usia Barang Tak Terpakai Lewat Layanan Jemput Donasi

Daripada menambah beban lingkungan, perabotan dan barang tak terpakai lainnya di rumah bisa lebih bermanfaat bila didonasikan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 01 Mar 2022, 07:01 WIB
Ilustrasi perabot bekas. (dok. Nathan Fertig/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Barang tak terpakai di rumah seringkali bikin stres penghuninya. Selain membuat sempit ruangan, waktu untuk membereskannya juga lebih panjang.

Alih-alih dibuang sembarangan yang malah membebani lingkungan, mengapa tidak didonasikan saja? Itu pula yang mendasari program layanan jemput donasi, Dropbox Donation, yang diinisiasi oleh Sekolah Relawan. 

"Kami berpikir bahwa donasi tidak hanya dalam bentuk uang saja, tetapi juga dalam bisa dalam bentuk barang, meskipun barang bekas. Jadi, dropboxdonation memudahkan setiap orang untuk bisa berdonasi," jelas Fikri Sidharta, Program Manager Dropbox Donation, kepada Liputan6.com, Kamis, 18 Februari 2022.

Ia mengatakan semua barang sebenarnya bisa didonasikan, kecuali kasur kapur dan furnitur dari bahan kayu serbuk. Mereka juga menerima donasi pakaian layak pakai. Asal tidak sobek, tidak kena noda, dan warna tidak pudar, pakaian itu masih bisa diterima.

Layanan penjemputan dilakukan tanpa biaya. Namun, pemberi donasi harus menyiapkan minimal ukuran lima boks mi instan. "Ketentuan minimal ukuran lima boks itu untuk efisiensi saja, biar hemat cost, karena jemput donasi kita tidak dikenakan biaya," ujar Fikri.

Perabotan dan barang hasil donasi lainnya lalu akan diolah dan dipilah. Selanjutnya, mereka akan memanfaatkannya sebagai barang donasi atau dijual kembali (second hand sale).

Donasi berlaku untuk barang-barang yang bisa langsung diberikan, seperti alat tulis, buku bacaan, alat salat, dan lain sebagainya. Target penerima donasi biasanya adalah panti asuhan, pondok pesantren, masjid, taman baca, dan lain-lain. Sementara, dengan second hand sale, barang donasi akan dijual dulu dan hasilnya digunakan untuk kegiatan donasi langsung atau mendanai kegiatan sosial Sekolah Relawan.

"Hasilnya untuk mendukung kegiatan sosial di Sekolah Relawan, seperti Free Food Car, Food Box, Warung Makan Rakyat (program berbagi makan gratis), Yatim Bright, bencana alam, dan lain-lain," dia menerangkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Upcycling dan Downcycling

Potret beberapa barang donasi yang diangkut dalam program Layanan Jemput Donasi. (dok. Instagram @dropboxdonation/https://www.instagram.com/p/CaES2F5vW19/?utm_source=ig_web_copy_link/Natalia Adinda)

Dalam proses pemilahan, pihaknya juga melaksanakan proses upcycling dan downcycling. Produk yang di-upcycling biasanya barang yang masih bisa diperbaiki dulu sebelum dijual atau didonasikan, seperti celana atau baju yang hilang kancingnya. Sementara, proses downcycling dilakukan untuk pakaian yang sudah rusak tapi masih bisa diolah menjadi keset atau kain lap.

"Hasil kerajinan tersebut baru dijual," ujarnya.

Fikri bersyukur banyak warga yang memanfaatkan layanan tersebut. Para donatur itu juga berterima kasih atas layanan itu karena kebanyakan mengaku bingung mengelola barang yang tak terpakai di rumah masing-masing. Walau begitu, masyarakat masih perlu diedukasi tentang jenis dan kualitas barang yang bisa didonasikan.

"Masih banyak masyarakat yang kirim baju tidak layak pakai, sudah sobek, bahkan pakaian dalam juga," ucap Fikri sambil tertawa.

 


Protokol Kesehatan

Ilustrasi pakaian bekas. (dok. Nick de Partee/Unsplash.com)

Layanan jemput donasi saat ini hanya tersedia untuk warga di sekitar Jabodetabek. Selama pandemi, pihaknya berusaha menerapkan protokol kesehatan. Para relawan penjemput, misalnya, harus memakai masker dan jaga jarak.

"Kami juga memaklumi bila ada donatur yang hanya menaruh donasinya di depan pagar atau teras rumah," kata dia.

Layanan jemput donasi ini beroperasi dari Senin sampai Jumat, mulai pukul 9 pagi hingga 3 sore. Warga yang ingin berdonasi diminta untuk mengonfirmasi dulu via WA di nomor 081218132418.


Kirim Langsung

Ilustrasi pakaian bekas. (dok. Pixabay/Novi Thedora)

Lalu, bagaimana bila barang yang tak terpakai masih belum memenuhi kuota penjemputan? Fikri menyebutkan dropbox point sebagai solusi.

"Kita juga menyediakan dropbox point, yaitu titik lokasi di mana para donatur bisa menitipkan donasinya di dropbox point tersebut, agar memudahkan donatur dan juga memudahkan kita dalam mengumpulkan donasi," kata dia. Alamat dropbox point itu berada di Jl. Sawi No. 139, Perumnas utara Beji, Depok, 16421. (Natalia Adinda)


Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi

Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya