Liputan6.com, Jakarta Geliat pertumbuhan ekonomi di Surabaya Jawa Timur disebut mengalami pemulihan. Tingkat kunjungan mal di Kota Surabaya tercatat mulai merangkak naik.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi mengatkan, tingkat kunjungan mal di Kota Surabaya pada pekan ketiga Februari 2022 merangkak naik hingga 70 persen.
Bahkan, kata dia, pada saat memasuki bulan Oktober 2021, pemulihan ekonomi di Kota Surabaya bisa dinyatakan 100 persen.
Baca Juga
Advertisement
"Tingkat kunjungan mal di Kota Surbaya sama dengan di tahun 2019," kata Sutandi dilansir Antara, Senin (28/2/2022).
Dia menceritakan, tingkat kunjungan mal sempat kembali turun hingga ke angka 50 persen. Saat itu, kata dia, pemerintah pusat mengumumkan DKI Jakarta kembali masuk ke PPKM level 3 dan Surabaya level 2 pada minggu kedua Februari 2022.
Namun demikian, kata dia, pada minggu ketiga bulan Februari 2022, kunjungan mal di Surabaya kembali merangkak naik hingga 70 persen.
"Harapan kami kenaikan kasus Omicron tidak disertai dengan peningkatan kasus kematian maupun bed occupation rate (BOR) tinggi," ujarnya.
Dia memprediksi, pada Maret 2022 tingkat kunjungan mal hingga pertumbuhan ekonomi di Surabaya kembali normal jika peningkatan kasus kematian dan BOR tidak tinggi.
Sutandi mengatakan, pemulihan ekonomi di Surabaya tidak lepas dari kebijakan dan terobosan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah Kota Surabaya.
"Bisa dilihat yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah bagaimana menekan angka penularan covid-19 serendah mungkin, namun perekonomian tetap berjalan. Kami lihat di saat PKKM, antara keseimbangan kesehatan dengan keseimbangan ekonomi ini bisa berjalan beriringan dengan baik di Surabaya," katanya.