Tentara Rusia Ancam Ingin Rebut Pemerintahan Sah Ukraina

Kedubes Rusia di Jakarta menyebar video pesan tertara Rusia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Feb 2022, 19:40 WIB
Seorang pria membersihkan puing-puing setelah peluru militer Rusia menghantam di sebuah bangunan tempat tinggal di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina, Kiev (25/2/2022). Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat (24/2). (AFP/Daniel Leal)

Liputan6.com, Kyiv - Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menyebar video berupa pengakuan bahwa tentara Rusia ingin menggulingkan pemerintahan sah Ukraina. Alasannya karena NATO

Pada video yang disebar di Instagram, ada tiga tentara Rusia yang menyampaikan pesan ke rakyat Ukraina. 

"Jika kalian sudah memilikinya (demokrasi) kami tidak akan sentuh. Ukraina akan tetap menjadi milik Ukraina," ungkap tentara tersebut, dikutip Senin (28/2/2022). 

Tentara itu juga menyalahkan pemerintah Ukraina yang mendekati NATO, sementara menjauh dari Rusia, sehingga dijadikan alasan agresi Rusia. 

Rakyat Ukraina juga diminta menjaga nyawa mereka, meski korban jiwa sudah jatuh akibat bom Rusia. Tentara itu berjanji akan segara merebut kekuasaan di Ukraina.

"Dalam waktu dekat kami akan mengambil pemerintahan yang menjual kalian kepada orang asing," lanjut tentara Rusia itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bukan Musuh

Asap mengepul setelah serangan rudal Rusia menghantam depot minyak di kota Vasylkiv di luar Kiev, Ukraina (27/2/2022). Menteri luar negeri Ukraina mengatakan pada 27 Februari, bahwa Kyiv tidak akan menyerah pada pembicaraan dengan Rusia mengenai invasinya. (AFP/Dimitar Dilkof)

Tentara Rusia itu berkata kondisi Ukraina saat ini sudah sangat buruk akibat pemerintahan terkini. Mereka juga menegaskan bahwa diri mereka bukan musuh. 

"Kami bukan musuh dan sebentar lagi kalian akan meyakininya," ujar tentara Rusia.

Invasi Rusia masih berlanjut di daerah ibu kota Kyiv. Kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, juga sudah diserang Rusia. 

Sekitar 150 ribu orang Ukraina sudah mengungsi ke negara-negara tetangga, seperti Hungaria dan Polandia. Sanksi-sanksi dari negara barat juga masih terus berdatangan ke Rusia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya