Laksa Tangerang, Santapan Gurih Bersantan Khas Peranakan yang Mengenyangkan

Apa beda laksa Tangerang dan laksa Singapura?

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 01 Mar 2022, 06:32 WIB
Laksa Tangerang. (dok. Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Bicara laksa, orang sering mengaitkannya dengan hidangan khas Singapura. Ternyata, kuliner ini juga bisa ditemui di Bogor, Jakarta, dan Tangerang. Khusus Laksa Tangerang, apa yang menjadi pembedanya?

Executive Sous Chef Novotel Benvi Oskarino menjelaskan bahan pembeda itu terletak pada bumbu utama. Laksa bogor biasanya menggunakan campuran oncom pada kuahnya, sementara laksa betawi mengganti oncom dengan campuran kacang hijau.

"Sementara dengan Laksa Melayu yang biasa ada di Singapura dan Malaysia juga berbeda. Laksa Melayu menggunakan bahan dasar seafood seperti udang, sebagai campurannya, jadi rasanya lebih segar," kata Chef Benvi saat ditemui di Tangerang Selatan, Jumat, 25 Februari 2022.

Bagaimana dengan laksa tangerang? Menurut Chef Benvi, ciri khas laksa tangerang terletak pada kuah kuning yang kental. Aroma rempahnya juga kuat. Tampilannya sekilas mengingatkan pada gulai ayam. Seporsi laksa langsung mengenyangkan perut yang keroncongan.

"Kuahnya juga lebih gurih, karena proses memasaknya menggodok kuahnya berbarengan dengan merebus ayam kampung, jadi gurihnya dari ayam kampung," katanya.

Laksa Tangerang termasuk makanan peranakan. Tak mengherankan mengingat kota itu menjadi jalur terpenting perdagangan dan persinggahan berbagai etnis sejak dulu. Laksa menjadi salah satu wujud percampuran budaya, mulai dari Tionghoa, Melayu, Betawi, Sunda, dan Jawa.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Banyak Versi

Laksa Tangerang. (dok. Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Ternyata, Laksa Tangerang memiliki banyak versi. Menurut Nong Persahabatan Kota Tangerang, Devi, Laksa Tangerang dibedakan dari siapa yang memasaknya.

"Ada Laksa Nyai, itu dimasak oleh masyarakat asli Kota Tangerang. Jadi, ciri khasnya itu memakai mie beras, tidak pakai lontong, untuk kuah sama saja. Dan ini bisa ditemukan di Kawasan Kuliner Laksa Jalan Moch. Yamin, Kota Tangerang, " tuturnya.

Lalu, jenis kedua adalah Laksa Nyonya. Jenis ini dimasak oleh masyarakat Cina Peranakan, atau disebut Cina Benteng. Kekhasannya pada campurannya yang biasa menggunakan bihun dan lontong sebagai sumber karbohidratnya. 

"Biasa ditemui di Kawasan Kuliner Pasar Lama, Kota Tangerang.  Dua-duanya sama-sama enak," kata Devi.

 


Apa Bumbunya?

Chef Benvi dari Novotel mempraktikkan cara memasak laksa tangerang. (dok. Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Chef Benvi menerangkan laksa tangerang kaya rempah. Bumbunya mulai dari bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, jahe, jinten, lada bubuk, cabe besar, garam, gula, hingga santan. 

"Sementara untuk penguat aroma, diberikan geprekan batang sereh dan jahe. Jahenya jangan terlalu banyak, nanti rasanya malah jadi pahit," ujarnya.

Laksa tak lengkap dengan pugasannya. Di dalamnya terdapat mi beras, rebusan kacang hijau, serundeng kelapa, telur rebus, dan ayam kampung. 


Laksa Singapura

Ilustrasi Laksa Bogor. Photo by Kina on Unsplash

Laksa termasuk makanan yang terkenal di beberapa negara Asia Tenggara terutama Indonesia, Malaysia dan Singapura. Makanan ini biasanya terdiri dari olahan mi, tauge, tahu, dan udang dengan kuah sup yang kaya rempah.

Laksa disebarkan oleh para Hokkien, khusus di daerah Melayu para keturunan Hokkien ini disebut dengan Peranakan. Kaum Peranakan inilah yang memperkenalkan laksa dan menjadi makanan populer di Asia Tenggara. Salah satu ciri khas laksa adalah sensasi pedas yang berasal dari daun laksa atau Persicaria odorata dan ini merupakan bumbu utama dari laksa tersebut.


Diplomasi Indonesia via Jalur Kuliner

Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya