Liputan6.com, Jakarta - Axie Infinity, salah satu platform video game berbasis Ethereum yang cukup populer selama setahun terakhir karena game dengan tema dunia pelatihan hewan peliharaan. Game dengan mode Play-to-earn (P2E) itu mengalami lonjakan permintaan yang signifikan.
Sebelumnya, Axie Infinity umumkan pendapatan sebesar USD 4 miliar (Rp 57,4 triliun) dalam penjualan NFT sepanjang masa. Perusahaan ini juga baru-baru ini mengumumkan kemitraan baru dengan Bit2Me yang berfokus pada peningkatan pertumbuhan, seperti dilansir dari Yahoo Finance, ditulis Selasa (1/3/2022).
Di dunia kripto, kolaborasi dan kerja sama antara perusahaan kripto, NFT, Metaverse, dan blockchain telah menjadi hal umum, serta sering menjadi kunci pengembangan jaringan serta meningkatkan narasi sosial proyek.
Axie Infinity, baru-baru ini memasuki aliansi strategis dengan Bit2Me, salah satu platform layanan teknologi keuangan berbasis cryptocurrency terbesar di Spanyol, untuk mendorong kehadiran perusahaan di Portugal, Spanyol, dan Amerika Latin.
Baca Juga
Advertisement
Setelah kemitraan, Bit2Me ditetapkan menjadi salah satu mitra pertukaran AXS untuk pemain di Eropa Selatan.
Dengan adanya kemitraan ini, Pemain Axie Infinity akan memiliki semua keunggulan yang ditawarkan oleh platform, seperti dukungan telepon dalam bahasa Spanyol dan Portugis.
Kabarnya, salah satu pendiri Axie Infinity, Jeffrey Zirlin, secara pribadi tertarik dengan pasar Portugal dan Spanyol karena tingginya permintaan di negara-negara tersebut.
Lebih lanjut, dalam wawancara, Koh Onozawa, CEO B2M (Token asli Bit2Me) mengatakan pertukaran saat ini dari fiat ke cryptocurrency di Bit2Me hanya tersedia dengan Euro, tetapi, tim bekerja keras agar pertukaran langsung dari mata uang fiat dari negara-negara Amerika Latin juga bisa segera dijajaki.
Dengan meningkatkan visibilitas, aksesibilitas, dan mempromosikan pengembangan jaringan, kemitraan ini diharapkan dapat menuai manfaat bagi kedua perusahaan.
Konon, Axie Infinity juga dikatakan mendapatkan penguatan nyata dari materi pendidikan yang terkait dengan proyek di Akademi Bit2Me, portal pendidikan kripto gratis yang mencapai 2,9 juta kunjungan tahun lalu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ukraina Legalkan Bitcoin untuk Kedua Kalinya
Sebelumnya, seminggu terakhir, ada banyak obrolan kripto dari pemerintah Rusia dan Bank Rusia. Beberapa hal soal kripto yang terjadi di Rusia juga memiliki dampak bagi pergerakan harga kripto.
Ditambah lagi dengan konflik yang masih terjadi antara Rusia dan Ukraina di tengah peraturan regulasi soal kripto membuat harga pasar kripto sempat anjlok dalam seminggu terakhir.
Bagi Ukraina, sentimen terhadap bitcoin (BTC) dan pasar kripto yang lebih luas sangat menguntungkan bagi negara itu. Kembali pada September tahun lalu, pemerintah telah memperkenalkan undang-undang tagihan kripto bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memvetonya, seperti dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu, 26 Februari 2022.
RUU tersebut, berisi legalisasi dan peraturan mengenai bitcoin. RUU itu mendapat 6 suara tidak setuju, sedangkan 76 suara mendukung. Menurut Kyiv Post, Presiden memveto RUU tersebut dan mengirimkannya kembali ke Parlemen untuk diubah.
Presiden Zelensky mengutip kurangnya dana dalam anggaran untuk memenuhi persyaratan pengawasan regulasi dari RUU tersebut.
RUU sebelumnya telah menyatakan pasar aset virtual akan diatur oleh Kementerian Transformasi Digital, Bank Nasional Ukraina (NBU), Komisi Sekuritas Nasional (NSC) dan badan pengawas independen baru yang harus dibuat.
Sejalan dengan bank sentral lainnya, Bank Nasional Ukraina (NBU) melihat aset virtual sebagai sumber risiko potensial. Selain melihat manfaat, risiko termasuk pencucian uang dan pembiayaan kegiatan ilegal. NBU juga melihat penggunaan aset virtual atas produk bank tradisional dan mata uang fiat sebagai risiko lain.
Pada Kamis pekan lalu, Parlemen Ukraina menyetujui legalisasi bitcoin untuk kedua kalinya. Menurut portal pemerintah, Parlemen mendukung amandemen Presiden Ukraina terhadap "Undang-Undang tentang Aset Virtual".
Sebanyak 276 anggota Parlemen memberikan suara mendukung amandemen tersebut. RUU baru itu menempatkan pengaturan aset virtual di tangan Komisi Nasional Sekuritas dan Pasar Saham.
Advertisement