Surya Paloh: Pemilu 2024 Bisa Ditunda Jika Ada Kejadian Luar Biasa

Ketua umum Partai Nasdem, Surya Paloh turut angkat bicara terkait wacana penundaaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 28 Feb 2022, 20:16 WIB
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua umum Partai Nasdem, Surya Paloh turut angkat bicara terkait wacana penundaaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurutnya, kalau pemilu ditunda harus ada hal yang sangat terpaksa. Misalkan terjadi perang di sekitar Indonesia atau bencana alam yang sangat luar biasa.

"Ya gak papa kita tunda. Tapi sepanjang masih berjalan baik dan kepemimpinan berhasil menanggulangi Covid-19 ya bisa aja (tetap lanjut pemilunya)," ujarnya di Surabaya, Senin (28/2/2022).

"Pesta demokrasi hanya bisa ditunda apabila ada kejadian luar biasa secara nasional. Jika tidak ada, maka dilanjutkan sesuai jadwal yang telah ditentukan," imbuh Surya Paloh.

Surya Paloh mengajak semua pihak untuk memikirkan kepentingan bangsa. Sehingga pemilu pada tahun 2024 tetap bisa digelar.

"Nah harapan saya tentu kalau masalah penundaan, ya jangan," ucapnya.


Mulai Bersiap Hadapi Pemilu 2924

Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh memberi pidato saat Rakernas IV Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/11). Jokowi secara resmi ditetapkan menjadi calon presiden dari Partai Nasdem untuk Pilpres 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Surya Paloh menegaskan bahwa partainya mulai melakukan persiapan untuk Pemilu 2024 ini. Seperti halnya Nasdem Jatim yang mengundang ketua umumnya untuk memantau langsung rapat koordinasi pemenangan pemilu 2024. Termasuk untuk calon presiden yang diusung, Nasdem akan membahasnya di rakernas pada Juni mendatang.

"Nasdem baru 9,6 persen hasil pemilu lalu. Butuh partner (usung capres). Sayangnya, partner sibuk pengen jadi presiden. Jadi ya buat apa dikejar. Rembug nasional 15-17 Juni itu rakernas membahas berbagai topik salah satunya pencapresan. Nah harapan saya tentu kalau masalah penundaan, ya jangan," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya