Liputan6.com, Pariaman Barat - Sebanyak enam orang warga Malampah, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat terbawa arus sungai saat banjir bandang usai gempa Pasaman Barat Magnitudo 6,1 pada Jumat (25/2/2022). Lima di antaranya masih dalam proses pencarian, sementara seorang lagi sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Banjir bandang terjadi di Malampah tak lama setelah Pasaman Barat diguncang gempa. Hal itu disebabkan karena adanya longsoran di Gunung Talamau ketika gempa, kemudian materialnya turun memasuki anak-anak sungai.
Advertisement
Kepala Kantor SAR Padang, Asnedi mengatakan hari ini merupakan pencarian hari keempat, tim gabungan menyisir anak sungai untuk menemukan korban.
"Iya belum ada tanda-tanda di mana keberadaan korban," katanya, Senin (28/2/2022) di lokasi pencarian.
Ia menyebut sejumlah kendala dihadapi tim di lokasi, seperti minimnya peralatan, material yang sangat banyak yang kedalamannya mencapai 5 hingga 9 meter dan lebar material banjir bandang juga cukup luas.
Material longsor berupa lumpur, potongan kayu, dan batu. Menurutnya pencarian ini cukup berat karena di lokasi tidak ada alat berat, sementara tenaga tim gabungan juga terbatas.
Asnedi menyampaikan, total ada enam orang korban banjir bandang ini, satu orang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Pihaknya akan melakukan operasi pencarian selama tujuh hari sejak Jumat (25/2/2022).
"Nanti akan dilihat dulu apakah ada perpanjangan proses pencarian atau tidak," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Total Korban Gempa Pasaman Barat
Data sementara, total korban gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) mencapai 12 orang. Di antaranya, 6 orang di Pasaman Barat dan 6 lainnya di Kabupaten Pasaman.
Sebelumnya Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi mengatakan sedikitnya 10.000 orang mengungsi akibat gempa darat ini. Sebanyak 3.000 orang di antaranya mengungsi di halaman kantor bupati.
"Bantuan terus didistribusikan, terutama makananan dan obat-obatan," katanya, Sabtu (26/2/2022).
Bupati menyebut bantuan sandang dan pangan juga terus mengalir dari berbagai pihak ke Pasaman Barat. Hari ini Sabtu (26/2/2022) pihaknya juga sudah mendirikan posko-posko di daerah terdampak gempa bumi untuk pendistribusian bantuan.
Advertisement