Foto Satelit Ini Tunjukkan Konvoi Tank Rusia Menuju Ibu Kota Ukraina

Konvoi tank Rusia tertangkap kamera satelit sedang menuju ibu kota Ukraina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Mar 2022, 10:23 WIB
Seorang pria membersihkan puing-puing setelah peluru militer Rusia menghantam di sebuah bangunan tempat tinggal di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina, Kiev (25/2/2022). Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat (24/2). (AFP/Daniel Leal)

Liputan6.com, Kyiv - Foto pencitraan satelit menunjukkan konvoi tank Rusia sedang dalam perjalanan menuju ibu kota Ukraina, Kiev. Kehadiran tank itu terpantau di tengah negosiasi gencatan senjata antara Rusia-Ukraina.

Menurut laporan BBC, Selasa (1/3/2022), konvoi tank itu terlihat di dekat bandara Antonov, sekitar 27 kilometer dari Kiev pada Senin siang kemarin waktu setempat.

Perusahan teknologi satelit, Maxar Technologies, konvoi itu memiliki barisan sepanjang nyari 27 kilometer dan terdiri atas "ratusan kendaraan lapis baja, tank, towed artillery, dan kendaraan support logistik."

Sementara, pihak General Staff Ukraina membagikan informasi di Twitter terkait kelemahan-kelemahan dari kendaraan militer Rusia, termasuk tank.

Foto itu menunjukkan ke mana sebaiknya masyarakat melemparkan molotov ketika kendaraan Rusia tiba.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentara Rusia Ancam Ingin Rebut Pemerintahan Sah Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow, Rusia, 7 Februari 2022. Vladimir Putin dan Emmanuel Macron berupaya menemukan titik temu atas Ukraina dan NATO di tengah kekhawatiran Rusia sedang mempersiapkan invasi ke Ukraina. (SPUTNIK/AFP)

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menyebar video berupa pengakuan bahwa tentara Rusia ingin menggulingkan pemerintahan sah Ukraina. Alasannya karena NATO. 

Pada video yang disebar di Instagram, ada tiga tentara Rusia yang menyampaikan pesan ke rakyat Ukraina. 

"Jika kalian sudah memilikinya (demokrasi) kami tidak akan sentuh. Ukraina akan tetap menjadi milik Ukraina," ungkap tentara tersebut, dikutip Senin (28/2). 

Tentara itu juga menyalahkan pemerintah Ukraina yang mendekati NATO, sementara menjauh dari Rusia, sehingga dijadikan alasan agresi Rusia. 

Rakyat Ukraina juga diminta menjaga nyawa mereka, meski korban jiwa sudah jatuh akibat bom Rusia. Tentara itu berjanji akan segara merebut kekuasaan di Ukraina.

"Dalam waktu dekat kami akan mengambil pemerintahan yang menjual kalian kepada orang asing," lanjut tentara Rusia itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya