Liputan6.com, Jakarta Perang Rusia dan Ukraina tengah memanas, pada Kamis 24 Februari 2022 Rusia melancarkan serangan militer kepada Ukraina yang mengakibatkan 137 warga sipil dan personel militer Ukraina tewas serta 316 orang lainnya luka-luka.
Masyarakat Ukarina kemudian berbondong-bondong menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. Tak sedikit yang menggunakan kereta kemudian saling dorong. Hal seperti ini sulit dilakukan bagi sebagian besar orang, apalagi bagi penyandang disabilitas.
Advertisement
Melansir Disabilityhorizons.com, pada 2014, 2,7 juta orang di Ukraina (6 persen) dilaporkan memiliki disabilitas. Pada 2022, jumlah penduduk tercatat sebanyak 43,3 juta jiwa. Jika mengambil rata-rata di negara lain seperti Inggris kemungkinan pada 2022 jumlah penyandang disabilitas sebenarnya mendekati 20 persen atau 8,292 juta jiwa.
Simak Video Berikut Ini
Tak Dapat Melarikan Diri
Penulis disabilitas dari Disability Horizons Zec Richardson prihatin dengan keadaan penyandang disabilitas di tengah perang.
Menurutnya, banyak dari mereka yang disabilitas atau memiliki kondisi kesehatan kronis terjebak dalam baku tembak dan tidak akan dapat melarikan diri. Bagi mereka, tidak ada pilihan selain tetap tinggal di rumah.
“Saya bekerja dengan Kementerian Pertahanan di akhir 80-an. Saya melihat secara langsung kerusakan yang disebabkan oleh peluru artileri berdaya ledak tinggi. Suara dan ledakan senjata dan artileri yang meledak terasa di seluruh tubuh,” tulis Zec dikutip Rabu (2/3/2022).
Perasaan tersebut juga dapat dirasakan oleh penyandang disabilitas di Ukraina. Mereka hanya bisa duduk di rumah dan merasa tidak berdaya. Padahal, sirene meraung untuk memperingatkan serangan yang akan segera terjadi, semua orang menuju kereta bawah tanah atau tempat perlindungan terdekat tetapi penyandang disabilitas tidak dapat pergi.
Advertisement
Jika Invasi Berlanjut
Perang masih berada di titik awal, jika invasi berlanjut, semakin banyak nyawa yang tidak bersalah akan hilang.
Jalan-jalan yang sudah dikenal di mana orang tinggal dan bekerja akan menjadi puing-puing dan jalan-jalan itu tidak akan bisa dikenali lagi. Sifat manusia pada akhirnya akan memaksa orang untuk menjaga diri mereka sendiri.
“Jalan-jalan itu kemudian hampir tidak mungkin untuk dinegosiasikan dengan kursi roda – kita telah melihatnya berkali-kali di tempat-tempat seperti Suriah.”
“Saya bahkan tidak bisa membayangkan berada dalam situasi itu sebagai orang disabilitas dan saya berharap mereka diperhitungkan dan diberikan setiap bantuan yang mungkin,” kata Zec.
Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin
Advertisement