Bursa Saham Asia Menguat, Investor Cermati Konflik Rusia-Ukraina

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa (1/3/2022), dan berlawanan dengan wall street.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Mar 2022, 09:14 WIB
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa (1/3/2022) seiring investor menavigasi perubahan situasi di Rusia dan Ukraina.

Indeks Nikkei menguat 1,36 persen, dan indeks Topix menanjak 0,92 persen. Indeks Australia ASX 200 bertambah 1,24 persen. Bank sentral Australia menggelar pertemuan pada Selasa pekan ini. Bank sentral akan menaikkan suku bunga pada kuartal III 2022, menurut survei Reuters.

Di sisi lain, bursa saham Korea Selatan libur. Di China, raksasa teknologi Baidu akan mengumumkan kinerja kuartal IV. Pemerintah China akan umumkan indeks manufaktur purchasing (PMI) dan Caixin/Markit Manufacturing PMI juga akan rilis. Demikian mengutip dari CNBC, Selasa pekan ini.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bergejolak pada perdagangan Senin, 28 Februari 2022. Tiga indeks utama mencatat kerugian utama seiring investor menilai ketidakpastian di Rusia dan Ukraina serta sanksi terkait.

Rusia dan Ukraina menggelar pertemuan pada Senin, 28 Februari 2022, dan AP melaporkan lebih banyak negosiasi dapat segera dilakukan. Amerika Serikat dan sekutunya telah mengumumkan sanksi berat terhadap Moskow setelah invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bank Sentral Rusia Dongkrak Suku Bunga

Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Kanada menjadi negara barat pertama yang khusus menargetkan energi Rusia. Kanada akan larang impor minyak mentah Rusia. Gedung Putih mengatakan, tidak mengesampingkan pembatasan pembelian minyak dan gas AS tetapi sejauh ini belum memberikan sanksi kepada industri tersebut.

Bank sentral Rusia juga dongkrak suku bunga naik dua kali lipat seiring rubel yang jatuh. Indeks dolar AS berada di posisi 96,70. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,05. Dolar Australia berada di posisi USD 0,7260.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,36 persen menjadi USD 96,06 per barel pada jam perdagangan di Asia. Harga emas di pasar spot di kisaran USD 1.906,84.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya