Kalah Dari Jordania, Timnas Basket Indonesia Fokus Berburu Tiket Piala Dunia di FIBA Asia Cup 2022

Timnas Basket Indonesia kalah dari Jordania dan berada di urutan keempat pada grup C window 2 Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mar 2022, 14:00 WIB
Pebasket Indonesia, Abraham Damar, melakukan shooting saat melawan Filipina pada semifinal SEA Games 2019 di Mall Of Asia Arena, Manila, Senin (9/12). Indonesia kalah 97-70 dari Filipina. (Bola.com/ M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia harus mengakui keunggulan Jordania dengan skor 64-94 pada laga lanjutan window 2 Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 di Prince Hamza, Amman, Minggu (27/2/2022) malam. Timnas Basket Indonesia berada di posisi keempat grup C. 

Dengan kekalahan ini, pelatih Rajko Toroman mengatakan bahwa kualifikasi untuk Indonesia tertutup karena berada di peringkat terbawah. Realitisnya, Indonesia hanya dapat memaksimalkan penampilan di FIBA Asia Cup 2022 pada bulan Juli mendatang. 

“Kita memang menyisakan dua game lagi di Jakarta tapi tidak akan banyak membantu ke Piala Dunia FIBA. Target kami saat ini fokus ke FIBA Asia Cup untuk ke Piala Dunia FIBA 2023. Tentu kami butuh persiapan yang lebih matang dan lebih lama agar maksimal,” jelas pelatih Timnas Indonesia dilansir dari laman resmi PP Perbasi. 

Rajko Toroman yakin Timnas Indonesia dapat memberikan penampilan yang lebih gemilang karena mendapatkan dua pemain muda, yaitu Yudha Saputera dan Muhamad Arighi yang sempat dipasangkan di kuarter keempat pada pertandingan melawan Jordania. 


Jalannya Pertandingan

Timnas Basket Indonesia Gagal Bendung Filipina (Ist)

Meski berada di level yang jauh, permainan Indonesia tidak kalah baik dari Jordania. Indonesia tampak agresif dengan langsung mencetak tiga poin dari Brandon Jawato. Kemudian poin ini dikejar oleh pemain Jordania. 

Abraham Damar Grahita tampil gemilang pada pertandingan melawan Jordania dengan berhasil menembakan poin 2 angka untuk mengejar ketertinggalan. Indonesia melakukan berbagai percobaan dan akurasi yang bagus pada kuarter awal dengan kedudukan 24-15. 

Masuk kuarter kedua, Jordania semakin nyaman untuk mencetak poin. Mereka rajin untuk mencetak poin melalui tembakan tiga angka yang sangat baik. Pemain Indonesia juga berusaha mengimbangi, namun pemain Jordania bertubuh tinggi menutup kuarter dua dengan keunggulan 42-29. 

Kuarter ketiga, pemain naturalisasi Lester Prosper kerap kali terlihat tidak dapat mencetak poin. Permainan Jordania tidak dapat dibendung oleh Indonesia. Keunggulan poin masih dipegang oleh Jordania dengan skor 72-43. 

Pada kuarter terakhir, Rajko Toroman memainkan pemain muda seperti Yudha dan Arighi, tim Indonesia berhasil menemukan ritme untuk merebut poin demi poin. Pemain muda Indonesia bergerak dengan cepat dan sempat membuat Jordania kewalahan. 


Abraham Damar Grahita

Pada pertandingan yang dihelat di Amman, Abrahaman Damar berhasil mengoleksi poin terbanyak dengan 24 angka, 2 rebound dan 4 umpan. Meski mencetak 24 poin, dia belum bisa menyelamatkan Indonesia untuk menang dari pertandingan tersebut. 

Dia juga merasa ini adanya perbedaan rangking yang menjadi faktor Jordania menang atas Indoenesia. Sebagaimana diketahui, Jordania berada di rangking 39 sedangkan, Indonesia berada di posisi 91. 

“Memang ini bukan situasi mudah bagi kami. Sebagian besar pemain sebelumnya terpapar corona termasuk saya, tapi ini bukan alasan karena memang Jordania layak untuk menang,” jelas Abraham. 

Penulis: Jesslyn Koesman

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya