Liputan6.com, Jakarta - Sudah 99 WNI dikabarkan telah keluar dari Ukraina yang tengah perang dengan Rusia. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa jumlah tersebut merupakan sebagian besar WNI yang ada di Ukraina.
Langkah selanjutnya yaitu mengambil jalur udara untuk mengambil para WNI yang berada di dua titik: Rumania, Polandia. Saat ini sedang terus dikaji.
Advertisement
"Setelah evacuee berada di titik aman, langkah selanjutnya adalah penjemputan dengan pesawat ke indonesia. mohon doa rekan-rekan agar saudara-saudara selamat sampai di Tanah Air," ucapnya.
Kendati demikian ada sejumlah di antaranya yang belum dapat dievakuasi melihat kondisi yang tak memungkinkan.
"Masih terdapat t 4 WNI di Kharkiv dan 9 di Chernihiv sebelah utara Ukraina. Mereka belum dapat dievakuasi, mengingat pertempuran darat terus terjadi," ujar Menlu Retno dalam Press Briefing Virtual Menlu RI tentang Perkembangan Evakuasi WNI dari Ukraina pada Selasa (1/3/2022).
KBRI Kiev di Ukraina dan Moskow di Rusia terus melakukan kontak, mereka dalam kondisi sehat dan memilik pasokan logistik cukup.
"Pemerintah menunggu saat yang tepat untuk menunggu evakuasi," tegas Menlu Retno.
Selain itu terdapat 24 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Ukraina karena alasan keluarga. "Mereka menikah dengan warga Ukraina," ucap Menlu Retno.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Evakuasi yang Tidak Mudah
Menlu Retno mengatakan, dari sejak awal kita sudah memperhitungkan bahwa evakuasi ini tidak akan mudah, memiliki tingkat kompleksitas dan bahaya cukup tinggi di tengah pertempuran yang masih terjadi.
Selain itu, keberadaan WNI juga tersebar di beberapa kota di Ukraina yang berarti bahwa mereka tidak tinggal satu kota.
"Selain koordinasi dan working level, saya juga melakukan banyak komunikasi dengan sejumlah menteri luar negeri untuk saling memberikan informasi mengenai situasi dan jalur aman untuk evakuasi. Komuniakasi juga dilakukan dengan otoritas Ukraina, Rusia dan ICRC, terutama untuk memintakan safe passage pada saat pelaksanaan evakuasi demi keamanan dan keselamatan evacuee," papar Menlu Retno.
"Koordinasi internal juga terus dilakukan. Di Jakarta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) secara dekat berkoordinasi dengan BAIS, BIN dan kementerian lembaga terkait lainnya."
Advertisement