Jokowi Wujudkan Gagasan Besar Bung Karno pada 1957

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, rencana pemindahan ibu kota ke ibu kota negara (IKN) Nusantara bukan datang tiba-tiba.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Mar 2022, 14:20 WIB
Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo berdiskusi dengan masyarakat kreatif Bandung di Simpul Space, BandungSabtu (10/11). Jokowi berdialog dengan masyarakat kreatif Bandung dalam upaya mengembangkan ekonomi digital. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, rencana pemindahan ibu kota ke ibu kota negara (IKN) Nusantara bukan datang tiba-tiba. Ambisi besar ini sudah pernah dikoarkan dua presiden sebelumnya, yang diawali cita-cita Soekarno (Bung Karno) pindah ibu kota ke Palangkaraya sejak 1957.

"IKN Nusantara, kenapa dilakukan pemindahan ini? Ini sudah dimulai, gagasan besar ini, sejak tahun 1957 oleh Bung Karno," kata Jokowi, Selasa (1/3/2022).

Namun, rencana besar itu tertahan karena adanya pergolakan besar. Ambisi itu kemudian dilanjutkan oleh Presiden Soeharto, tapi lagi-lagi gagal karena alasan serupa.

"Tetapi karena ada pergolakan sehingga direm oleh Bung Karno tahun 1957. Zaman Pak Harto juga mau dipindah di Jawa Barat, di Jonggol, batal juga batal karena ada pergolakan di 97-98," tuturnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas menyimpulkan, rencana pemindahan ibu kota baru merupakan kajian yang sudah lama sekali. Menurutnya, jika kajian tersebut tidak dieksekusi, maka sampai kapan pun tidak akan pernah terjadi.

"Memang butuh keberanian, ada risikonya dari situ. Tapi kita tahu kita ingin pemerataan bukan Jawa sentris, tapi Indonesia sentris," tegas Jokowi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jakarta

Sejumlah siswa mencari lokasi calon ibu kota baru pada peta saat kegiatan belajar bertema wawasan Nusantara di SDN Menteng 02, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Kegiatan belajar wawasan Nusantara itu memberitahukan lokasi pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur.(merdeka.com/Imam Buhori)

Tapi, karena ibu kota dan kegiatan bisnis semuanya berpusat di Jakarta, maka pemerataan ekonomi tidak pernah terjadi.

Jokowi mengatakan, saat ini 58 persen pendapatan domestik bruto (PDB) nasional masih berada di Pulau Jawa. Padahal, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau besar dan kecil.

"Perputaran itu 58 persen di Jawa, sehingga market-nya semua ada di Jawa. Orang pengen kerja lari ke Jawa, khususnya jakarta, karena magnet ekonomi ada di sini," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya